Pengakuan Negara Palestina Bisa Percepat Jalan Menuju Solusi Dua Negara

INFORMASI.COM, Jakarta - Gelombang pengakuan terhadap Palestina sebagai negara oleh sejumlah negara Barat disebut bisa menjadi momentum untuk mempercepat tercapainya solusi dua negara. Mengutip Arab News, Selasa (2/9/2025), Kepala Misi Palestina di London, Husam Zomlot, menyebut langkah ini sebagai “starting gun” menuju implementasi solusi yang sudah lama mandek akibat konflik dan pembangunan permukiman Israel di wilayah pendudukan.
Gelombang Pengakuan Negara Palestina
- •Inggris, Prancis, Kanada, Australia, dan Belgia berencana mengakui Palestina di sidang Majelis Umum PBB bulan ini.
- •London disebut masih membuka opsi menunda langkah tersebut jika Israel berkomitmen pada gencatan senjata jangka panjang di Gaza dan perundingan damai.
- •Tujuan utama langkah ini adalah menekan Israel untuk menghentikan serangan di Gaza dan membatasi pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat.
“ Saya kira ini akan menjadi awal yang bagus untuk sprint, bukan lagi sekadar langkah lambat, menuju implementasi solusi dua negara. Kami berharap Inggris mengambil peran aktif, efektif, dan bermakna. ”
— Kepala Misi Palestina di London, Husam Zomlot.
Reaksi Israel yang Memanas
- •Israel merespons keras rencana pengakuan ini, dengan menyebut langkah tersebut sama dengan memberi hadiah bagi Hamas.
- •Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.200 orang, mayoritas warga sipil, serta menyandera 251 orang.
- •Pemerintah Israel menolak konsep negara Palestina, menyebut wilayah yang ditempati permukiman sebagai “lahan sengketa” dengan ikatan historis dan religius bagi Yahudi.
Tantangan Menuju Solusi Dua Negara
- •Solusi dua negara idealnya menempatkan Palestina di wilayah yang direbut Israel pada perang 1967, dengan koridor penghubung Gaza–Tepi Barat.
- •Namun, perluasan permukiman Yahudi dan perbedaan pandangan soal perbatasan, pengungsi, serta status Yerusalem membuat implementasi semakin sulit.
- •Mahkamah Internasional PBB tahun 2024 menegaskan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina ilegal dan harus segera diakhiri.
“ Begitu tekanan internasional cukup berarti, saya pastikan solusi dua negara tetap sangat mungkin diwujudkan. ”
— Husam Zomlot.
Sebagai informasi, Inggris memiliki posisi simbolis karena pernah mendukung Deklarasi Balfour tahun 1917 yang membuka jalan bagi “tanah air nasional Yahudi” di Palestina. Menurut Zomlot, keputusan Inggris untuk mengakui Palestina akan menjadi pesan kuat bahwa solusi dua negara belum tertutup sepenuhnya. (Arab News)