Tragedi Penembakan Diplomat KBRI di Peru Diduga Pembunuhan Kontrak

Tragedi Penembakan Diplomat KBRI di Peru Diduga Pembunuhan Kontrak
Ilustrasi, kawasan Distrik Lince, Lima, Peru. (Foto: Flickr/Distrito de Lince)

INFORMASI.COM, Jakarta - Pemerintah Peru menyatakan penembakan fatal terhadap seorang diplomat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima pada Senin (1/9/2025) malam kemungkinan besar merupakan aksi contract killing. Korban, Zetro Leonardo Purba (40), ditembak mati di kawasan Lince, Lima, saat pulang ke rumah dengan bersepeda.

Kronologi Kejadian

  • Purba ditembak dari jarak dekat saat tiba di depan apartemennya.
  • Rekaman CCTV menunjukkan pelaku melepaskan tembakan hingga mengenai kepala korban.
  • Setelah korban jatuh, pelaku kabur menggunakan sepeda motor yang sudah menunggu.
  • Purba sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Dugaan Pembunuhan Kontrak

  • Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, menyebut insiden ini sebagai pembunuhan kontrak.
  • Tidak ada barang berharga yang diambil dari korban, memperkuat dugaan bahwa target penyerangan memang spesifik.
  • Polisi masih menyelidiki rekaman yang memperlihatkan pelaku telah mengintai area tempat tinggal korban beberapa hari sebelumnya.

Tidak ada yang dicuri darinya, mereka sudah menunggu dan peluru mengenai kepalanya … Kami tidak menutup kemungkinan apa pun.

— Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver.

Dampak di Peru

  • Kasus ini mengejutkan publik Peru, karena jarang sekali warga asing menjadi target kejahatan.
  • Tahun 2025, lebih dari 1.500 kasus pembunuhan tercatat di Peru, meningkat lebih dari 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
  • Lonjakan kriminalitas, termasuk pemerasan dan pembunuhan kontrak, menjadi sorotan tajam bagi pemerintah Peru.

Respons Diplomatik

  • Kementerian Luar Negeri Peru menyampaikan belasungkawa dan kecaman keras atas insiden ini.
  • Menteri Luar Negeri Peru, Elmer Schialer, bahkan mendatangi rumah sakit tempat Purba wafat dan menjanjikan peningkatan pengamanan bagi staf KBRI di Lima.
  • Dari Jakarta, Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan bahwa pemerintah Indonesia menuntut investigasi yang transparan dan perlindungan maksimal bagi diplomat serta warga Indonesia di Peru.

Saya telah berkomunikasi dengan Menlu Peru dan meminta agar investigasi dilakukan secara menyeluruh, transparan, dan cepat, serta memastikan perlindungan terbaik bagi staf diplomatik Indonesia.

— Menteri Luar Negeri RI, Sugiono.

Penembakan Zetro Leonardo Purba menyoroti situasi keamanan di Peru yang kian memburuk sekaligus membuka babak diplomasi baru antara Jakarta dan Lima. Pemerintah Indonesia kini menunggu hasil investigasi lengkap sembari memastikan perlindungan menyeluruh bagi staf diplomatiknya di luar negeri. (The Guardian)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.