Xi Jinping, Putin, dan Kim Pamer Kedekatan, Bentuk Poros Baru Dunia

Xi Jinping, Putin, dan Kim Pamer Kedekatan, Bentuk Poros Baru Dunia
Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un. (Foto: TASS/Sergey Bobylev)

INFORMASI.COM, Jakarta – Parade militer raksasa digelar di Beijing pada Rabu (3/9/2025) untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II dan penyerahan resmi Jepang.

Namun, sorotan utama bukan sekadar barisan pasukan dan rudal hipersonik, melainkan momen kebersamaan tiga pemimpin dunia, yakni Xi Jinping, Vladimir Putin, dan Kim Jong Un. Tampil sejajar di panggung utama, mereka mengirim pesan simbolis tentang lahirnya poros baru dunia yang menantang dominasi Barat.

Parade Militer Terbesar China

  • Digelar di Jalan Chang’an, ikon pusat kota Beijing, dengan makna "Perdamaian Abadi".
  • Menampilkan puluhan ribu pasukan, jet tempur, rudal nuklir, hingga drone bawah laut.
  • Dihadiri 26 pemimpin negara dan sekitar 50.000 penonton.
  • Keamanan diperketat, gedung-gedung di sekitar jalur parade ditutup total.

Xi Jinping sebagai Pengarah Panggung

  • Ini adalah parade ketiga dan terpenting sejak Xi berkuasa pada 2012.
  • Xi memanfaatkan momentum untuk menegaskan dirinya sebagai pemimpin global dan panglima tertinggi militer terbesar di dunia.
  • Parade ini bukan hanya peringatan sejarah, melainkan pernyataan politik dan geopolitik.

Kita harus terus mengambil sikap tegas menentang hegemonisme dan politik kekuasaan.

— Presiden China, Xi Jinping.

Poros Kedekatan: Xi Jinping, Vladimir Putin, Kim Jong-un

  • Tiga pemimpin tampil bersama, digambarkan analis Barat sebagai "Axis of Upheaval" atau "Poros Kekacauan".
  • Iran dan Myanmar turut hadir, memperkuat kesan solidaritas negara-negara yang dikenai sanksi Barat.
  • Kehadiran Kim Jong-un menandai debutnya di forum multilateral, sekaligus memperlihatkan legitimasi dari Xi dan Putin.

Bayangan Ukraina dan Semenanjung Korea

  • China membeli minyak Rusia dan menyalurkan teknologi ganda, menopang ekonomi Moskow di tengah sanksi.
  • Putin menyebut hubungannya dengan Xi Jinping berada pada "tingkat yang belum pernah setinggi ini".
  • Korea Utara mengirim 13.000 pasukan ke Ukraina; sekitar 2.000 di antaranya dilaporkan tewas di medan perang.

Kami, bersama dengan China dan para simpatisan, akan bergerak menuju tatanan dunia multipolar yang adil dan demokratis.

— Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.

Pesan Diplomasi Anti-Barat

  • Xi Jinping baru saja menjadi tuan rumah KTT Shanghai Cooperation Organisation (SCO) dengan 20 lebih pemimpin dunia.
  • Ia tampil bersama Putin dan PM India Narendra Modi, menampilkan keakraban yang berlawanan dengan ketegangan dagang bersama AS.
  • Washington menilai pertemuan itu hanya "pertunjukan" dan menuding Beijing serta New Delhi sebagai "aktor buruk".

Kami harus menolak mentalitas Perang Dingin, blok konfrontatif, dan praktik perundungan.

— Xi Jinping.

Parade di Beijing bukan sekadar pesta militer, melainkan panggung geopolitik. Xi, Putin, dan Kim tampil sejajar, menegaskan munculnya poros kedekatan baru yang bisa menggoyang tatanan global yang dipimpin AS. Simbolisme ini menandai babak baru rivalitas dunia, dengan China sebagai motor utama di balik poros anti-Barat. (The Guardian/The Atlantic)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.