Trump Keluarkan ‘Peringatan Terakhir’ ke Hamas soal Gencatan Senjata Gaza

INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu (7/9) kembali mengeluarkan ultimatum keras kepada Hamas. Ia menyebut Israel sudah menerima syarat-syarat yang diajukannya untuk menghentikan perang di Gaza, dan kini saatnya Hamas melakukan hal yang sama. Trump bahkan menyebut peringatan ini sebagai yang terakhir, menambah tekanan publik terhadap kelompok tersebut.
Tekanan Trump ke Hamas
- •Trump menegaskan bahwa semua pihak ingin para sandera segera dibebaskan dan perang di Gaza berakhir.
- •Ia menyampaikan pernyataan ini melalui platform Truth Social dengan nada ultimatum.
- •Usulan gencatan senjata terbaru dikirimkan melalui utusan khusus AS, Steven Witkoff.
“ Israel telah menerima persyaratan yang saya ajukan, dan sudah saatnya Hamas juga menerima. Ini peringatan terakhir saya, tidak akan ada peringatan lain. ”
— Presiden AS, Donald Trump.
Isi Usulan Gencatan Senjata
- •Berdasarkan laporan media Israel, kesepakatan mencakup pembebasan 48 sandera yang masih tersisa di Gaza, meski hanya sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup.
- •Sebagai imbalannya, ribuan tahanan Palestina di Israel akan dibebaskan.
- •AS juga berjanji akan mendorong penghentian operasi militer Israel, dengan syarat pembebasan sandera segera dilakukan.
- •Israel disebut tengah mempertimbangkan secara serius proposal tersebut.
Respons Hamas
- •Hamas membenarkan telah menerima beberapa gagasan dari pihak AS melalui mediator.
- •Mereka masih berdiskusi untuk mengembangkan ide-ide itu, namun belum memberi rincian lebih lanjut.
- •Hamas menegaskan kesiapannya untuk bernegosiasi terkait pembebasan semua sandera dengan imbalan pengumuman jelas mengenai penghentian perang, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Trump optimistis kesepakatan akan tercapai dalam waktu dekat, meski detail teknis belum diumumkan. Sebelumnya pada Maret 2025 lalu, Trump juga pernah menyebutkan “peringatan terakhir” kepada Hamas, yang kala itu tidak menghasilkan terobosan. (The Guardian/Euronews)