LG dan Hyundai Kewalahan Setelah Ratusan Pekerja Ditahan di Proyek Baterai AS

INFORMASI.COM, Jakarta - Dua raksasa industri Korea Selatan, LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group, tengah menghadapi krisis besar di Amerika Serikat setelah otoritas imigrasi menahan ratusan pekerja di lokasi pembangunan pabrik baterai bersama mereka di Georgia.
Mengutip The Korea Herald, Minggu (7/9/2025), penahanan massal ini memicu kekhawatiran serius, baik bagi keberlanjutan proyek bernilai miliaran dolar maupun iklim investasi perusahaan Korsel di AS.
Serangan Imigrasi yang Mengejutkan
- •Imigrasi AS (ICE) bersama sejumlah lembaga federal menggerebek lokasi pembangunan HL-GA Battery Co., menahan sekitar 475 orang pada Kamis (4/9/2025) lalu.
- •Mereka dituduh terlibat pekerjaan tanpa otorisasi, meski otoritas AS belum merinci alasan penahanan secara resmi.
- •Proyek tersebut merupakan bagian dari Hyundai Motor Group Meta Plant America, salah satu investasi terbesar Korsel di AS.
Respons Cepat LG Energy Solution
- •LG menyebut pembebasan cepat para staf yang ditahan menjadi prioritas utama.
- •Perusahaan mengirim Chief Human Resources Officer, Kim Ki-soo, ke AS untuk mengawal langsung upaya tersebut.
- •Dari total pekerja yang ditahan, sekitar 47 adalah karyawan langsung LG, sedangkan 250 lainnya berasal dari perusahaan mitra.
- •Mayoritas merupakan warga negara Korsel.
“ Pembebasan dini para staf yang ditahan merupakan prioritas utama kami. Pemerintah juga sedang menjajaki berbagai langkah yang memungkinkan, dan saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memastikan kepulangan mereka yang cepat dan aman. ”
— Chief Human Resources Officer LG Energy Solution, Kim Ki-soo.
Hyundai Juga Berbenah
- •Hyundai Motor America menegaskan tidak ada pekerja langsung mereka yang ditahan.
- •Perusahaan berkomitmen akan meninjau rantai pasok dan memastikan kepatuhan semua pemasok dan subkontraktor terhadap hukum setempat.
- •Hyundai Engineering, unit konstruksi grup, bekerja sama dengan konsulat lokal untuk mengurai kasus. Sekitar 170 pekerja subkontraktor, baik warga Korsel maupun AS, dilaporkan ikut ditahan.
Masalah Visa Jadi Sorotan
- •Pengamat industri menduga kasus ini terkait penggunaan Visa Waiver Program serta visa B1/B2 yang sebetulnya tidak mengizinkan aktivitas kerja berbayar.
- •Banyak perusahaan Korea di AS sebelumnya memang memanfaatkan celah tersebut karena sulitnya memperoleh izin kerja formal.
- •Akibat insiden ini, LG menghentikan seluruh perjalanan bisnis ke AS dan menggantinya dengan rapat virtual.
Insiden penahanan massal ini menambah lapisan ketidakpastian bagi investor asing, di tengah kebijakan AS yang semakin sulit diprediksi. Situasi ini diyakini akan menjadi ujian besar bagi strategi ekspansi global LG dan Hyundai di pasar AS. (The Korea Herald)