Krisis Visa Ancam Investasi Korsel di AS, Seoul Desak Washington Buka Jalur Baru

INFORMASI.COM, Jakarta - Ratusan pekerja asal Korea Selatan ditahan dalam razia imigrasi di sebuah pabrik baterai yang sedang dibangun di Georgia, Amerika Serikat (AS). Mengutip The Korea Herald, Senin (8/9/2025), insiden ini mengejutkan dunia usaha Korsel dan memicu desakan agar pemerintah Seoul segera menegosiasikan kerangka visa baru dengan Washington demi kelancaran investasi bernilai ratusan miliar dolar.
Krisis yang Mengejutkan
- •Lebih dari 300 pekerja Korsel ditahan pekan lalu di lokasi proyek patungan LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group.
- •Sebagian besar pekerja Korsel memegang visa bisnis jangka pendek B-1 atau izin ESTA, bukan visa kerja khusus.
- •Padahal, mereka terlibat dalam pekerjaan teknis seperti pemasangan peralatan jalur produksi dan perbaikan cepat, yang sifatnya mendesak dan berlangsung hanya beberapa hari.
Keterbatasan Sistem Visa AS
- •Untuk bekerja legal di AS, pekerja asing memerlukan visa H-1B, namun kuotanya terbatas (hanya sekitar 2.000 per tahun untuk Korsel, dari total 85.000).
- •Proses pengajuan H-1B memakan waktu berbulan-bulan, tidak sesuai dengan kebutuhan teknis mendadak di lapangan.
- •Akibatnya, perusahaan Korsel kerap mengandalkan visa bisnis jangka pendek meski penuh risiko.
Reaksi Pemerintah dan Korporasi
- •Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korsel menggelar rapat darurat dengan investor besar seperti Hyundai, LG, Samsung, dan SK.
- •Dalam pertemuan itu, perusahaan berharap isu visa dijadikan prioritas dalam perundingan bilateral dengan AS.
- •SK Group Chairman sekaligus Ketua Kadin Korsel, Chey Tae-won, menegaskan pentingnya solusi cepat.
“ Untuk memastikan keselamatan warga Korea di AS dan kelancaran operasi bisnis perusahaan kami, langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, seperti mengamankan kuota visa, sangat dibutuhkan. ”
— SK Group Chairman, Chey Tae-won.
Dorongan untuk Skema Visa Baru
- •Seoul telah mendorong pembentukan program visa kerja E-4 khusus warga Korsel, dengan kuota hingga 15.000 orang per tahun.
- •Model ini meniru perjanjian dagang AS dengan mitra lain, seperti Singapura (5.400 visa) dan Australia (10.500 visa), sementara Kanada dan Meksiko mendapat kuota tanpa batas.
- •Namun, rancangan undang-undang terkait belum lolos Kongres AS.
Taruhan Besar
- •Korsel kini menjadi investor asing terbesar di AS, dengan komitmen investasi sebesar US$21,5 miliar pada 2023.
- •Dalam kerangka negosiasi tarif, Seoul bahkan menjanjikan investasi hingga US$350 miliar, setara hampir 19 persen dari PDB nominalnya.
- •Namun, tanpa solusi visa, stabilitas investasi strategis ini bisa terganggu.
Analis memperingatkan bahwa razia di Georgia bisa menjadi preseden politik, terutama karena dipicu laporan kandidat lokal. Profesor Kim Tae-hwang dari Universitas Myongji menilai pemerintah Korea harus lebih tegas, karena insiden ini adalah momentum untuk menekan AS agar membuka akses visa teknisi Korea. (The Korea Herald)