Macron Tunjuk Lecornu sebagai Perdana Menteri Prancis, Abaikan Seruan ke Arah Kiri

Macron Tunjuk Lecornu sebagai Perdana Menteri Prancis, Abaikan Seruan ke Arah Kiri
Perdana Menteri Prancis, Sébastien Lecornu. (Foto: Kantor Perdana Menteri Prancis)

INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjuk Menteri Pertahanan sekaligus sekutu dekatnya, Sébastien Lecornu, sebagai perdana menteri baru menggantikan François Bayrou.

Mengutip France24, Selasa (9/9/2025), keputusan ini diambil hanya sehari setelah pemerintahan Bayrou jatuh akibat kalah dalam mosi tidak percaya di parlemen, sekaligus menepis ekspektasi bahwa Macron akan merangkul kubu kiri untuk meredakan krisis politik yang kian memanas.

Mengapa Ini Penting?

  • Penunjukan Lecornu menjadikannya perdana menteri kelima dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, menegaskan cepatnya perputaran politik di bawah pemerintahan Macron.
  • Keputusan ini menyoroti strategi Macron yang lebih memilih loyalitas politik ketimbang merangkul oposisi demi stabilitas jangka pendek.
  • Krisis politik berpotensi berdampak pada kepercayaan pasar, terbukti dari naiknya biaya pinjaman Prancis yang sempat melampaui Italia.

Profil Lecornu

  • Berusia 39 tahun, Lecornu dikenal sebagai mantan kader konservatif yang sejak 2017 setia mendukung Macron.
  • Sebelum diangkat sebagai PM, ia menjabat Menteri Pertahanan, sebuah posisi strategis dalam kebijakan luar negeri dan keamanan Prancis.
  • Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling loyal terhadap Macron dan dipandang mampu menjalankan arah kebijakan presiden tanpa banyak gesekan internal.

Presiden telah mempercayakan saya dengan tugas membangun pemerintahan dengan arah yang jelas, yakni mempertahankan kemerdekaan dan kekuasaan negara, mengabdi kepada rakyat Prancis, serta menjaga stabilitas politik dan kelembagaan untuk persatuan negara.

— Perdana Menteri Prancis, Sébastien Lecornu.

Tantangan yang Menanti

  • Lecornu diminta Macron untuk segera melakukan konsultasi lintas partai di parlemen demi mengamankan pengesahan anggaran negara.
  • Gelombang protes diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan, seiring ketidakpuasan publik terhadap arah kebijakan pemerintah.
  • Stabilitas politik jangka pendek menjadi taruhan utama, mengingat kegagalan konsolidasi berisiko memicu instabilitas keuangan.

Sebagai informasi, serah terima jabatan resmi antara Bayrou dan Lecornu dijadwalkan berlangsung pada Rabu (10/9/2025) siang. Adapun, keputusan kali ini berbeda dari biasanya, sebab Macron yang kerap dianggap lambat dalam menunjuk Perdana Menteri, kali ini bergerak dalam hitungan jam demi meredam gejolak politik dan ekonomi. (France24)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.