Di Bawah Tekanan AS, Meksiko Terapkan Tarif 50 Persen untuk Mobil China

INFORMASI.COM, Jakarta - Pemerintah Meksiko berencana menerapkan tarif 50 persen pada mobil asal China, kebijakan yang muncul di tengah tekanan kuat dari Washington untuk membatasi pengaruh ekonomi Beijing.
Mengutip Financial Times, Kamis (11/9/2025), langkah ini sekaligus menjadi sinyal bahwa Presiden Claudia Sheinbaum Pardo berupaya menjaga akses istimewa Meksiko ke pasar Amerika Serikat di tengah dinamika perdagangan global yang memanas.
Latar Belakang Tekanan AS
- •Washington mendorong Meksiko untuk membatasi penetrasi produk dan investasi China.
- •Kekhawatiran utama AS adalah penggunaan Meksiko sebagai “jalan belakang” bagi barang-barang China untuk menghindari tarif tinggi di pasar AS.
- •Persetujuan dagang bebas Amerika Utara (USMCA) memberi Meksiko akses penting ke pasar AS, sehingga menjaga kesepakatan ini jadi prioritas utama.
Detail Kebijakan Tarif
- •Tarif 50 persen ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan tarif saat ini, yakni 15–20 persen.
- •Kebijakan dimasukkan dalam rancangan undang-undang mencakup sekitar 1.400 produk, dari tekstil hingga baja.
- •Mobil China menjadi sektor paling terdampak karena Meksiko adalah importir terbesar mobil asal China di dunia, melampaui Uni Emirat Arab dan Rusia.
“ Tarif ini adalah lompatan besar dari level sebelumnya, sekaligus tanda bahwa kebijakan perdagangan Meksiko tidak lagi menitikberatkan pada input berbiaya rendah. ”
— Mantan Wakil Menteri Ekonomi Meksiko, Juan Carlos Baker.
Dampak Ekonomi
- •Potensi kenaikan harga kendaraan dan tekanan inflasi diperkirakan muncul sebagai konsekuensi.
- •Pemerintah mengklaim langkah ini bagian dari “Plan Mexico” untuk mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat produksi nasional.
- •Penerapan tarif juga diyakini dapat menambah penerimaan pajak negara.
Posisi Politik Claudia Sheinbaum
- •Presiden Sheinbaum mencoba menjaga keseimbangan antara kepentingan AS dan hubungan dengan China.
- •Meski menuruti tekanan Washington, Sheinbaum tetap berupaya tidak sepenuhnya memutus hubungan dengan Beijing, yang memiliki pengaruh dalam koalisi politiknya.
“ Apa tujuannya? Memperkuat produksi nasional. Tapi, tentu saja, segala sesuatu memiliki biaya, dan biaya ini akan berupa biaya yang lebih tinggi dan tekanan inflasi yang lebih besar. ”
— Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum Pardo.
Dengan USMCA yang akan direview tahun depan, langkah ini dianggap upaya strategis Meksiko agar tetap aman dari sanksi dagang baru AS. Namun, bagi konsumen lokal, konsekuensi jangka pendek bisa berupa harga lebih tinggi dan daya beli yang tertekan. (Financial Times)