Uni Eropa Percepat Penghentian Impor Energi Rusia di Tengah Tekanan AS

Uni Eropa Percepat Penghentian Impor Energi Rusia di Tengah Tekanan AS
Ilustrasi, kapal tanker LNG Rusia. (Foto: Flickr/Roger Goodrum)

INFORMASI.COM, Jakarta - Uni Eropa semakin dekat untuk mencapai kesepakatan menghentikan impor energi dari Rusia pada 2027. Komitmen ini datang di tengah tekanan dari Amerika Serikat agar Eropa mengurangi ketergantungannya pada gas alam cair (LNG) asal Moskow dan memperkuat kerja sama energi transatlantik.

Kesepakatan Energi Baru

  • Mengutip Euronews, Kamis (11/9/2025), Komisioner Energi Uni Eropa, Dan Jorgensen, menyatakan pihaknya optimistis kesepakatan akan tercapai dalam waktu dekat.
  • Uni Eropa telah menandatangani kesepakatan dagang energi senilai US$750 miliar dengan AS selama tiga tahun ke depan, atau sekitar US$250 miliar per tahun.
  • Fokus utama Uni Eropa kini adalah menghentikan kontrak baru dengan Rusia pada Januari 2026, menghentikan kontrak jangka pendek pada pertengahan 2026, dan mengakhiri kontrak jangka panjang pada akhir 2027.

Kita butuh lebih banyak tekanan pada Rusia agar mau duduk di meja perundingan. Kita butuh lebih banyak sanksi, termasuk percepatan penghentian bahan bakar fosil Rusia.

— Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.

Tantangan dari Negara Anggota

  • Negara-negara seperti Austria, Hungaria, dan Slovakia menolak rencana ini karena masih sangat bergantung pada pasokan energi dari Moskow.
  • Untuk negara-negara tanpa akses laut dan terikat kontrak jangka panjang, Uni Eropa memberikan kelonggaran hingga akhir 2027.
  • Uni Eropa mengakui bantuan AS berupa tambahan pasokan LNG menjadi kunci agar transisi ini tidak menimbulkan lonjakan harga dan gangguan pasokan.

Risiko bagi Target Iklim

  • Tekanan AS memunculkan kekhawatiran bahwa Uni Eropa akan melonggarkan regulasi iklim, termasuk EU Methane Regulation dan Carbon Border Adjustment Mechanism.
  • Jorgensen menegaskan aturan metana tetap berlaku dan tidak ditarik kembali, meski ada permintaan dari Washington.
  • Sebanyak 14 LSM, termasuk Climate Action Network (CAN) Europe dan Ember, mendesak Komisi Eropa tetap mempertahankan standar impor energi ramah lingkungan.

LNG adalah komoditas global, sementara permintaan gas Eropa sedang menurun. Pengganti sejati gas Rusia bukanlah LNG Amerika, melainkan energi terbarukan dan efisiensi energi.

— Mantan Menteri Lingkungan Bulgaria, Julian Popov.

Ketegangan Diplomatik

  • Anggota Parlemen Eropa dari kelompok Hijau, Jutta Paulus, menyebut sikap Komisi Eropa “menyedihkan” jika sampai tunduk pada tekanan AS.
  • Paulus memperingatkan, jika perusahaan fracking AS mendapat pengecualian dari aturan metana, maka regulasi UE akan kehilangan efektivitasnya.

Langkah Uni Eropa mempercepat penghentian energi Rusia menunjukkan komitmen geopolitik yang kuat, namun membuka perdebatan besar soal arah transisi energi dan komitmen iklim. Ketegangan dengan AS, penolakan dari beberapa negara anggota, serta dorongan LSM menunjukkan bahwa jalan menuju 2027 masih penuh tarik-menarik kepentingan. (Euronews)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.