Teken Ekspansi Permukiman E1 di Tepi Barat, Netanyahu: Tidak Akan Ada Negara Palestina

Teken Ekspansi Permukiman E1 di Tepi Barat, Netanyahu: Tidak Akan Ada Negara Palestina
Ilustrasi, tembok keamanan yang memisahkan pemukiman Yahudi Pisgat Ze’ev di Yerusalem Timur dari Anata di Tepi Barat. (Foto: Israel Policy Forum)

INFORMASI.COM, Jakarta – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis malam menegaskan kembali posisinya bahwa “tidak akan ada negara Palestina.” Pernyataan ini disampaikan saat ia menandatangani perjanjian untuk melanjutkan ekspansi permukiman kontroversial di kawasan E1, pada Kamis (11/9/2025).

Patut diketahui, kawasan E1 merupakan wilayah strategis di Tepi Barat, yang selama bertahun-tahun menjadi titik panas dalam konflik Israel-Palestina.

Apa yang Terjadi?

  • Netanyahu menandatangani kesepakatan pembangunan ribuan unit hunian baru di Ma’ale Adumim, tepat di pinggiran Yerusalem Timur.
  • Proyek ini akan mencakup pembangunan 3.412 unit rumah, jaringan jalan baru, serta peningkatan infrastruktur besar dengan nilai investasi hampir US$1 miliar.
  • Secara simbolis, penandatanganan ini menandai dimulainya langkah nyata menuju konstruksi setelah bertahun-tahun tertahan akibat tekanan internasional.

Kami akan memenuhi janji bahwa tidak akan ada negara Palestina; tempat ini milik kami.

— Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Dampak Terhadap Palestina

  • Ekspansi E1 akan membelah Tepi Barat, menghalangi konektivitas antara utara dan selatan wilayah Palestina.
  • Rencana ini juga akan memutus Yerusalem Timur dari Tepi Barat, yang selama ini dianggap sebagai calon ibu kota Palestina.
  • Banyak pihak menilai langkah tersebut akan menutup peluang tercapainya solusi dua negara.
  • Organisasi Peace Now menilai proyek ini mematikan bagi masa depan Israel dan bagi setiap peluang untuk mencapai solusi damai dua negara.

Dukungan dari Kabinet Israel

  • Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyebut langkah ini sebagai bagian dari “visi besar” dan jalan menuju aneksasi penuh Tepi Barat.
  • Beberapa menteri sayap kanan Israel baru-baru ini menyerukan aneksasi total atau sebagian Tepi Barat, terutama setelah Inggris dan Prancis menyatakan rencana mereka untuk mengakui negara Palestina di PBB bulan ini.

Konteks Lebih Luas

  • Sekitar 3 juta warga Palestina tinggal di Tepi Barat, bersama dengan 500.000 pemukim Israel.
  • Rencana pembangunan di E1 telah digagas sejak lama, namun selalu tertunda akibat tentangan keras dunia internasional, termasuk dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.
  • Bagi Israel, proyek ini dianggap sebagai penguatan warisan, keamanan, dan klaim kedaulatan di kawasan yang mereka sebut sebagai Yudea dan Samaria.

Ekspansi permukiman E1 menandai babak baru dalam konflik Israel-Palestina. Dengan Netanyahu menutup pintu bagi terbentuknya negara Palestina, serta dukungan terbuka dari menteri-menteri kanan untuk aneksasi Tepi Barat, peluang solusi dua negara semakin menipis. (The Times of Israel)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.