Serangan Drone Ukraina Hantam Kilang Minyak Terbesar Rusia

INFORMASI.COM, Jakarta - Serangan drone Ukraina menghantam salah satu kilang minyak terbesar Rusia pada Minggu (14/9/2025), memicu ledakan dan kebakaran di fasilitas Kirishi, wilayah barat laut Leningrad. Kilang ini termasuk tiga besar penghasil minyak di Rusia, dengan kapasitas sekitar 350.000 barel per hari.
Kyiv menegaskan serangan semacam ini bertujuan menekan sumber pendanaan Kremlin yang dianggap menopang invasi penuh skala ke Ukraina. Di saat bersamaan, Presiden AS Donald Trump juga memperingatkan sekutu NATO agar menghentikan pembelian minyak Rusia atau menghadapi tarif tinggi.
Serangan di Kilang Kirishi
- •Kilang Kirishi dioperasikan oleh Surgutneftegas, dengan kapasitas hampir 18 juta ton minyak mentah per tahun.
- •Staf Umum Ukraina melaporkan ledakan dan kobaran api terlihat jelas pada malam hari, dengan foto yang memperlihatkan asap pekat di langit.
- •Pejabat Rusia mengklaim berhasil mencegat lebih dari 80 drone Ukraina di berbagai wilayah.
“ Tidak ada warga sipil yang terluka atau tewas. Api juga sudah berhasil dipadamkan. ”
— Gubernur Leningrad, Alexander Drozdenko.
Versi Rusia
- •Menurut pejabat lokal, tiga drone berhasil dijatuhkan di sekitar Kirishi.
- •Kebakaran disebut berasal dari serpihan drone yang jatuh, bukan dari ledakan langsung di fasilitas.
- •Otoritas Rusia belum mengonfirmasi skala kerusakan terhadap kilang tersebut.
Tekanan Internasional atas Minyak Rusia
- •Sehari sebelum serangan, Presiden AS Donald Trump memperingatkan sekutu NATO akan tarif 50–100 persen jika terus membeli minyak Rusia.
- •Trump menyebut minyak sebagai “sumber utama pendanaan perang Rusia” dan menekankan perlunya menekan Kremlin agar mau bernegosiasi.
- •Trump sebelumnya sudah bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, namun frustrasi dengan lambatnya proses menuju resolusi perang.
Sebagai informasi, Rusia, eksportir minyak terbesar kedua dunia, menghadapi kekurangan bensin akibat permintaan musiman dan serangan drone Ukraina. Untuk meredakan krisis, Rusia memberlakukan larangan ekspor bensin hingga 30 September 2025, serta pembatasan sebagian hingga 31 Oktober 2025. (Euronews)