Netanyahu Akui Israel Terisolasi Secara Ekonomi, Dorong Kemandirian Penuh

Netanyahu Akui Israel Terisolasi Secara Ekonomi, Dorong Kemandirian Penuh
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Foto: Flickr/World Economic Forum)

INFORMASI.COM, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui bahwa negaranya kini menghadapi isolasi internasional yang semakin kuat. Dalam pidatonya pada Senin (15/9/2025), ia menegaskan Israel harus bersiap menjadi lebih mandiri, bahkan dalam bentuk ekonomi autarki yang selama ini justru ia hindari.

Israel Menghadapi Isolasi Global

  • Netanyahu menyatakan bahwa tekanan internasional terhadap Israel meningkat, khususnya dari Eropa yang mulai menyerukan embargo senjata dan sanksi terkait perang di Gaza.
  • Situasi ini dinilai sebagai pukulan serius, bukan hanya bagi diplomasi Israel, tetapi juga bagi industrinya, terutama sektor teknologi tinggi dan pertahanan.
  • Para oposisi politik dan pelaku industri menuding kepemimpinan Netanyahu sebagai penyebab semakin rumitnya posisi Israel di panggung dunia.

Israel berada dalam semacam isolasi. Kita mungkin harus beradaptasi dengan ekonomi berkarakter autarki, sesuatu yang paling saya benci.

— Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Fokus pada Kemandirian Militer

  • Netanyahu menggarisbawahi perlunya Israel membangun industri pertahanan yang sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan domestik.
  • Menurutnya, jika jalur impor senjata ditutup, Israel tidak punya pilihan selain mempercepat produksi dalam negeri, dari riset hingga manufaktur.
  • Ia menggambarkan visi Israel ke depan sebagai negara dengan kekuatan militer ganda, yang ia sebut “Athena dan super-Sparta.”

Ancaman Baru: Migrasi dan Propaganda Digital

  • Netanyahu menuding perubahan demografis di Eropa, khususnya akibat migrasi dari negara mayoritas Muslim, sebagai faktor yang memperkuat kebijakan anti-Israel di Barat.
  • Ia menyebut komunitas Muslim di Eropa kini menjadi minoritas vokal yang mendorong pemerintah mereka mengadopsi sikap lebih keras terhadap Israel.
  • Selain itu, ia menyoroti peran negara dan organisasi seperti Qatar serta China, yang menurutnya menggunakan teknologi digital, AI, dan platform seperti TikTok untuk menyebarkan narasi anti-Israel.

Rival-rival kita menginvestasikan dana besar untuk memengaruhi media Barat dengan agenda anti-Israel, memakai bot, kecerdasan buatan, dan iklan.

— Benjamin Netanyahu.

Netanyahu memulai pidatonya dengan menegaskan keberhasilan militer Israel dalam menahan ancaman Iran dan sekutunya di kawasan. Ia mengeklaim Israel berhasil mencegah Iran memiliki senjata nuklir dalam waktu dekat, sesuatu yang menurutnya bisa menjadi ancaman eksistensial. Namun, ia mengakui bahwa masalah keamanan kini telah bergeser menjadi tantangan diplomatik dan ekonomi jangka panjang. (The Times of Israel)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.