Khawatir Pengaruh China Menguat, Australia dan Papua Nugini Teken Pakta Pertahanan

Khawatir Pengaruh China Menguat, Australia dan Papua Nugini Teken Pakta Pertahanan
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dan Pangeran Edward, Duke of Edinburgh. (Foto: Facebook/Anthony Albnanese)

INFORMASI.COM, Jakarta - Australia dan Papua Nugini sepakat untuk mengintegrasikan penuh angkatan bersenjata mereka melalui sebuah pakta keamanan baru. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan langkah ini merupakan peningkatan signifikan hubungan pertahanan kedua negara, setara dengan aliansi keamanan yang Australia miliki bersama Amerika Serikat.

Pakta ini ditandatangani bertepatan dengan peringatan 50 tahun kemerdekaan Papua Nugini, Selasa (16/9/2025), di tengah meningkatnya kekhawatiran Barat atas pengaruh keamanan China di kawasan Pasifik.

Isi Perjanjian Pertahanan

  • Integrasi penuh militer: Kedua negara sepakat untuk tidak sekadar interoperabilitas, tetapi “total integration” antara angkatan bersenjata mereka.
  • Mutual defence treaty: Australia dan Papua Nugini akan saling membantu dalam mempertahankan wilayah masing-masing.
  • Pertukaran personel militer: Warga dari kedua negara dapat bertugas di militer satu sama lain.
  • Kebijakan kewarganegaraan: Papua Nugini dapat memperoleh kewarganegaraan Australia sebagai insentif bagi yang mendaftar di militer Australia.

Konteks Strategis

  • Pengaruh China meningkat: Tiga negara Pasifik telah beralih pengakuan diplomatik dari Taiwan ke Beijing sejak 2019.
  • Tindakan terbaru Beijing: Kapal induk terbaru China melintasi Selat Taiwan, sementara Australia sebelumnya mengirim kapal perusak HMAS Brisbane ke jalur yang sama, memicu protes dari China.
  • Peran AS dan sekutu: Amerika Serikat sudah menandatangani pakta pertahanan dengan Papua Nugini pada 2023 dan kini mendukung langkah Australia.

Pernyataan Para Pemimpin

  • PM Albanese menekankan bahwa pakta ini meningkatkan keterhubungan, keterlibatan, serta jaminan kedaulatan Papua Nugini.
  • Menteri Pertahanan PNG Billy Joseph menyebut kesepakatan ini sebagai pakta pertahanan mutual yang memastikan integrasi penuh antar-militer.
  • Analis internasional menyoroti pentingnya bahasa dalam pakta ini, terutama apakah akan menyingkirkan opsi bagi PNG untuk menjalin kemitraan dengan pihak ketiga.

Ini peningkatan signifikan dalam hubungan pertahanan kami, setara dengan perjanjian keamanan yang kami miliki bersama Amerika Serikat dan sekutu lainnya.

— Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.

Namun, beberapa analis berpendapat Papua Nugini akan bergerak hati-hati dalam pakta pertahanan ini. Sebab, meskipun dekat dengan Australia, Papua Nugini berhati-hati agar tidak terlihat berpihak total pada satu blok dalam rivalitas AS–China. (The Independent)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.