China Perketat Ekspor Rare Earth, Industri Eropa Terancam Macet

China Perketat Ekspor Rare Earth, Industri Eropa Terancam Macet
Ilustrasi, tambang rare earth dan fasilitas pemrosesan di jalur pegunungan. (Foto: Wikimedia Commons/Tmy350)

INFORMASI.COM, Jakarta - Perusahaan-perusahaan di Eropa bersiap menghadapi lebih banyak penghentian produksi setelah Beijing tetap memperketat kontrol ekspor rare earth, meski pada Juli lalu China telah berjanji untuk mempercepat pengiriman ke Uni Eropa (UE). Kamar Dagang Uni Eropa di China menyatakan bahwa gangguan pasokan terus menimbulkan kerugian bagi anggotanya.

Rare Earth dan Ketergantungan Eropa

  • Rare earth sangat penting untuk industri otomotif, semikonduktor, hingga pertahanan.
  • China menguasai sebagian besar pemurnian dan pemrosesan rare earth global.
  • Kebijakan ekspor ketat Beijing membuat Eropa terjebak dalam rantai pasok yang rapuh.

Dampak Terhadap Industri

  • Produsen mobil di Eropa menghadapi penundaan produksi hingga penutupan pabrik.
  • Industri chip juga ikut terdampak dan mendesak Beijing memberi kelonggaran.
  • Beberapa perusahaan sudah mengalami kerugian karena keterlambatan pengiriman.

Terlepas dari kesepakatan dan komitmen yang dicapai pada pertemuan puncak Uni Eropa-China pada tanggal 24 Juli 2025, kami terus melihat hambatan yang signifikan bagi anggota kami.

— Presiden Kamar Dagang Uni Eropa di China, Jens Eskelund.

Janji Summit yang Belum Terwujud

  • Pada Juli 2025 lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bertemu Presiden Xi Jinping.
  • China sepakat mempercepat lisensi ekspor bahan baku kritis ke Eropa.
  • Namun, Uni Eropa gagal mendapatkan komitmen jangka panjang, seperti penghapusan lisensi.

Fakta Terbaru di Lapangan

  • Persetujuan lisensi melambat hanya dua bulan setelah summit.
  • Dari 140 aplikasi lisensi yang diajukan, kurang dari seperempat disetujui otoritas China.
  • Beberapa perusahaan bahkan mengajukan dokumen lebih awal untuk mengantisipasi potensi keterlambatan.
  • Data bea cukai China menunjukkan ekspor magnet rare earth justru melonjak sejak Juni, termasuk ke Eropa, menyusul kesepakatan dengan AS dan Uni Eropa.

Prospek ke Depan

  • Kamar Dagang Uni Eropa memperkirakan lebih banyak perusahaan akan menghentikan operasi jika hambatan berlanjut.
  • Bottleneck pasokan rawan menjadi isu struktural yang semakin merugikan industri.

Meski ada janji politik dari Beijing untuk mempercepat izin ekspor rare earth ke Eropa, kenyataan di lapangan justru menunjukkan kemacetan yang semakin parah. Dengan lisensi yang tersendat dan produksi terancam berhenti, perusahaan-perusahaan Eropa kini berada dalam posisi sulit di tengah ketergantungan besar pada pasokan China.

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.