Uni Eropa Pertimbangkan Sanksi Dagang untuk Tekan Israel

INFORMASI.COM, Jakarta - Komisi Eropa berencana untuk memberlakukan kembali bea masuk terhadap produk asal Israel sebagai respons atas perang di Gaza dan pelanggaran berkelanjutan di Tepi Barat.
Mengutip Euronews, Selasa (16/9/2025), langkah ini akan mencabut perlakuan istimewa yang sebelumnya diatur dalam Israel-EU Association Agreement, sebuah kebijakan yang selama ini mendorong perdagangan bebas antara kedua pihak.
Mengapa Langkah Ini Diambil
- •Perdagangan antara Uni Eropa dan Israel mencapai €42,6 miliar pada 2024.
- •Sekitar 37 persen dari nilai perdagangan tersebut mendapat perlakuan bebas bea berdasarkan kesepakatan dagang.
- •Penghapusan preferensi tarif ini dinilai akan menimbulkan dampak besar terhadap Israel.
Posisi Resmi Uni Eropa
- •Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pertama kali mengumumkan rencana ini dalam pidato State of the EU pekan lalu.
- •Proposal resmi dijadwalkan disetujui Komisi pada Rabu mendatang.
- •Keberhasilan rencana ini membutuhkan dukungan mayoritas negara anggota, termasuk salah satu kekuatan besar seperti Jerman atau Italia.
“ Jika Anda sepakat bahwa situasi di Gaza sangat gawat, bencana, dan tidak dapat dipertahankan, maka pertanyaannya adalah, apa yang akan kita lakukan. ”
— Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas.
Hambatan Politik
- •Jerman dan Italia sejauh ini menolak semua upaya yang bertujuan menekan Israel lewat mekanisme Uni Eropa.
- •Tanpa dukungan mereka, langkah ini bisa kembali terhenti di Dewan Eropa.
- •Kallas menegaskan perlunya alternatif, bahwa jika negara anggota menolak sanksi dagang, mereka harus mengajukan opsi lain yang realistis.
Kebijakan ini dipandang sebagai sinyal bahwa Eropa semakin sulit menoleransi eskalasi konflik Gaza. Jika diterapkan, bea masuk baru akan membebani ekspor Israel secara signifikan, terutama sektor yang selama ini bergantung pada pasar Eropa. (Euronews)