Korsel Dorong Kesepakatan “Win-Win” dengan AS di Tengah Tarik-Ulur Tarif dan Investasi

INFORMASI.COM, Jakarta - Korea Selatan terus mendorong tercapainya kesepakatan yang saling menguntungkan dalam negosiasi tarif dengan Amerika Serikat. Mengutip The Korea Herald, Rabu (17/9/2025), Menteri Perindustrian Korsel Kim Jung-kwan menegaskan, bahwa komitmen investasi sebesar US$350 miliar di AS bukanlah bentuk kesepakatan sepihak, melainkan paket yang juga membawa manfaat bagi industri Korea.
Negosiasi Tarik-Ulur dengan Washington
- •Kesepakatan awal diumumkan pada 30 Juli 2025, namun detail teknis masih menjadi perdebatan.
- •Seoul berkomitmen investasi US$350 miliar sebagai imbalan penurunan tarif dari 25 persen menjadi 15 persen.
- •Dari jumlah tersebut, US$150 miliar dialokasikan untuk inisiatif “Make American Shipbuilding Great Again” yang juga melibatkan perusahaan Korsel.
“ Beberapa orang berpikir AS akan mengambil seluruh US$350 miliar, tetapi strukturnya tidak seperti itu. ”
— Menteri Perindustrian Korea Selatan, Kim Jung-kwan.
Fokus pada “Win-Win”
- •Negosiasi digambarkan sebagai proses tarik-ulur, dengan kedua pihak menilai ada syarat yang tidak adil.
- •Pertemuan Kim dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada 12 September 2025 di New York kembali membahas kerangka kesepakatan.
- •Kim menolak pandangan bahwa dana investasi sebaiknya dialihkan ke subsidi domestik. Menurutnya, pembicaraan lebih dari sekadar uang tunai.
Tantangan Politik dan Perbandingan dengan Jepang
- •Kim mengakui negosiasi sulit, karena pemerintahan Trump bersikap jauh lebih keras dibandingkan sebelumnya.
- •Ia membandingkan dengan Jepang, yang bulan ini hanya menandatangani memorandum tidak mengikat, terutama untuk melindungi industri otomotifnya.
Isu Imigrasi dan Investasi Korea di AS
- •Kasus penggerebekan imigrasi di pabrik baterai Hyundai-LG di Georgia yang menahan 317 pekerja Korea menjadi sorotan.
- •Menurut Kim, isu ini langsung dibicarakan dengan Lutnick, yang menyatakan penyesalan dan berjanji menyelesaikannya.
- •Kim menilai hal ini memalukan bagi pejabat AS, bahkan Presiden Trump, yang tengah berupaya menarik investor asing.
Rencana Energi Korea: Nuklir dan Transisi
- •Kim, mantan CEO Doosan Enerbility, mengumumkan rencana pembangunan dua reaktor nuklir besar dan satu small modular reactor (SMR) dalam Rencana Dasar Energi ke-11.
- •Pemerintah menekankan pentingnya bauran energi seimbang antara nuklir, energi terbarukan, dan kebijakan iklim.
- •Namun, Kim menyayangkan pemindahan divisi energi dari Kementerian Industri ke Kementerian Iklim, Energi, dan Lingkungan.
“ Industri dan energi seharusnya berjalan secara organik bersama. Saya percaya portofolio energi seharusnya memimpin kebijakan lingkungan. ”
— Kim Jung-kwan.
Meski diwarnai tarik-ulur dan isu sensitif seperti penggerebekan imigrasi, Seoul tetap berkomitmen melanjutkan negosiasi tarif dengan Washington. Di saat yang sama, pemerintah Korea juga berupaya memperkuat strategi energi domestik agar tetap kompetitif dalam menghadapi tantangan global. (The Korea Herald)