- Home
- Internasional
- Warga Dunia Diminta Tinggalkan Lebanon Antisipasi Perang Besar Hizbullah-Israel
Warga Dunia Diminta Tinggalkan Lebanon Antisipasi Perang Besar Hizbullah-Israel

INFORMASI.COM, Jakarta - Sejumlah negara meminta warganya yang tinggal di Lebanon agar keluar dari negara tersebut. Pasalnya, eskalasi saling serang antara Hizbullah dan Israel kian mengerikan.
Kementerian Luar Negeri Malaysia, Senin (24/9/2024), menyarankan 23 warganya yang berada di Lebanon untuk pindah ke lokasi aman atau pulang ke Malaysia terlebih dulu di tengah memanasnya situasi di Beirut dan Lebanon selatan. Malaysia mencatat 23 warganya itu dalam keadaan selamat.
Roket Hizbullah Hancurkan Kiryat Bialik-Israel, Satu Remaja TewasNegeri jiran lain, Australia, juga berharap yang sama terhadap warganya di Lebanon. "Situasi keamanan di Lebanon dapat memburuk dengan cepat. Warga Australia di Lebanon harus segera meninggalkan negara itu selagi penerbangan komersial masih tersedia," kata Menteri Luar Negeri Penny Wong di media sosial X, Senin.
Menurut Wong, Australia sangat khawatir atas eskalasi konflik di Timur Tengah. "Permusuhan lebih lanjut membahayakan warga sipil," ujarnya, menambahkan.

Seturut kemudian, Kanada juga mengimbau warganya di Lebanon segera pulang setelah Israel meningkatkan serangan di seluruh Lebanon. Serangan Israel ini memicu serangan balasan dari Hizbullah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Bagi warga Kanada dan yang telah menjadi penduduk tetap di Lebanon segera pulang," tulis Menteri Luar Negeri Melanie Joly di X, seraya memperingatkan yang lain untuk tidak merencanakan perjalanan ke Lebanon.
'Situasi keamanan di perbatasan Lebanon-Israel sangat tidak stabil dan dapat meningkat tanpa peringatan kapan saja," katanya.
Cara Israel Selundupkan Pager Peledak yang Digunakan Hizbullah
Israel-Hizbullah Diminta Setop Saling Serang
Menyikapi adanya eskalasi serangan dari Hizbullah maupun Israel, Uni Eropa beserta Amerika Serikat pun meminta kedua pihak untuk gencatan senjata segera. Apalagi, ratusan korban sudah kehilangan nyawa, termasuk di dalamnya anak-anak dan warga sipil.
"Gencatan senjata sangat mendesak di seluruh Garis Biru, seperti di Gaza," kata Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (EU) Josep Borrell, Minggu (22/9/2024).
Garis Biru merupakan istilah untuk menyebut batas Lebanon dan Israel, yakni dan Dataran Tinggi Golan yang kini diduduki Israel.

Borrell menekankan perlunya upaya mediasi diplomatik yang intensif antara kedua pihak agar tak lagi saling serang.
Ia juga menyerukan penerapan penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang bertujuan untuk menyelesaikan permusuhan antara Israel dan Hizbullah, serta mencakup ketentuan untuk penempatan pasukan Lebanon dan PBB di Lebanon selatan.
Hizbullah Umumkan Babak Baru Serangan Balasan ke IsraelDi tempat lain, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pemerintahnya sedang berupaya meredakan ketegangan antara Hizbullah dan Israel. Upaya ini dilakukan agar kemungkinan perang besar tidak terjadi.
"Tim Saya terus berhubungan dengan mitra-mitra mereka, dan kami berupaya meredakan eskalasi dengan cara yang memungkinkan orang-orang kembali ke rumah mereka dengan aman,” kata Biden saat menjamu Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed al-Nahyan di Gedung Putih, Senin. (ANT/Anadolu/X.com)
Komentar (0)
Login to comment on this news