- Home
- Internasional
- Israel Terdesak Seruan Gencatan Senjata dan Kemerdekaan Palestina
Israel Terdesak Seruan Gencatan Senjata dan Kemerdekaan Palestina

INFORMASI.COM, Jakarta - Uni Eropa mendesak agar negara Palestina yang merdeka segera diwujudkan. Konsep dua negara, Israel dan Palestina, menurut UE merupakan sebuah keharusan karena tidak ada lagi solusi selain itu.
"Hampir seluruh dunia menyerukan solusi dua negara," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, dalam pertemuan tingkat menteri yang membahas proses perdamaian dan solusi dua negara di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Jumat (27/9/2024).

Borrell menambahkan Sidang Umum PBB dan Dewan Keamanan serta 135 negara yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka, begitu juga Pengadilan Internasional, seluruhnya mendesak perwujudan negara Palestina.
Sayangnya, kata Borrell, kemerdekaan Palestina sebagai negara berdaulat belum juga terjadi. "Ini merugikan Palestina, Israel, kawasan, hukum internasional, dan masa depan global kita," kata Borrell.
Hizbullah-Israel Makin Panas, Ada 155 WNI & 1.000 TNI di LebanonKemerdekaan Palestina harus pula diwujudkan untuk menyetop agresi Israel yang semakin mematikan warga sipil. Apalagi, catatan Borrell, serangan Israel yang sudah berlangsung hampir setahun telah menewaskan lebih dari 41 ribu orang di Gaza.
"Jika solusi dua negara bukanlah solusinya, lalu apa solusinya? Apa alternatifnya?" tanya Borrell.
Time to advance the two-State Solution is now.
— Josep Borrell Fontelles (@JosepBorrellF) September 27, 2024
It is up to Israelis & Palestinians to negotiate their own peace, but they will not be able to do it alone.
With @FaisalbinFarhan & @EspenBarthEide we initiate a Global Alliance among those who wants to help. Before it's too late. pic.twitter.com/wt3pBHbWdk
Selain itu, Borrell mengajak aliansi internasional untuk terus mendukung dan mendorong terjadinya gencatan senjata di kawasan Timur Tengah. Dengan konsep dua negara yang sudah difiksasi nantinya, baik Israel maupun Palestina bisa merundingkan sendiri perdamaian.
"Adalah tugas Israel dan Palestina untuk merundingkan perdamaian mereka sendiri, tetapi mereka tidak akan melakukannya sendirian. Mereka membutuhkan kita semua untuk membantu mereka mencapainya," kata Borrell.
Demi mewujudkan dua solusi negara, Uni Eropa siap mengadakan pertemuan kedua di Brussels, Belgia, November mendatang.
Indonesia Dorong OKI Galang Pengakuan terhadap Palestina
Di tempat lain, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mendorong organisasi negara Islam (OKI) menggalang solidaritas pengakuan Palestina sebagai negara merdeka. Sama halnya dengan UE, Indonesia tegas solusi dua negara adalah jalan keluar untuk menghentikan konflik.
“Negara-negara OKI harus menjadi teladan dalam mendukung pengakuan terhadap Negara Palestina,” ujar Retno saat berbicara di hadapan forum Pertemuan Koordinasi OKI Tahunan Tingkat Menteri di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9/2024).
Sidang Mahkamah Internasional, Menlu Retno Bela Hak Rakyat PalestinaSaat ini, menurut Retno, hal yang bisa dilakukan oleh OKI adalah meningkatkan jumlah negara yang mengakui Palestina. Selain itu, OKI juga bisa mendorong implementasi Resolusi Majelis Umum PBB, Resolutsi ES-10/24, yang isinya menuntut Israel mengakhiri pendudukan ilegal di tanah Palestina.
“Resolusi ini akan menjadi panduan negara-negara dalam mendorong pemenuhan hak-hak Palestina. Oleh sebab itu, negara-negara OKI harus memberikan dukungan politik kepada Sekjen PBB untuk melaksanakan, melaporkan, dan memonitor implementasi dari resolusi tersebut,” kata dia.

Retno juga menyampaikan isu bagi tubuh OKI sendiri, yakni agar semua anggota menganggap forum ini sebagai suatu keluarga, agar berjalan maju beriringan.
“OKI adalah sebuah keluarga besar, masa depan kita ada di tangan kita sendiri. Oleh sebab itu, kita harus saling membantu agar tidak ada satupun negara OKI yang tertinggal,” kata Menlu.
Dewan Keamanan PBB pun mendesak Israel untuk melakukan gencatan senjata. Tapi, hingga kini, Israel terus melakukan serangan besar-besaran di Gaza.
"Kunci perdamaian di kawasan ini adalah solusi politik," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
War in Lebanon could lead to further escalation involving outside powers.
— António Guterres (@antonioguterres) September 27, 2024
I fully support the proposal for a temporary ceasefire—allowing for the delivery of humanitarian relief & paving the way for the resumption of serious negotiations for a durable peace across the Blue Line.… pic.twitter.com/K2Cfzkkjy4
Menurutnya, baik Israel maupun pihak Hamas harus mengikhlaskan melepaskan semua sandera tanpa syarat. Selain itu, masyarakat internasional juga harus bergerak untuk mewujudkan gencatan senjata segera.
"Saya mendesak Dewan untuk bersatu dalam mendukung gencatan senjata segera yang mengarah pada solusi dua negara yang layak, menuju berakhirnya Pendudukan dan pembentukan Negara Palestina," kata Guterres. (ANT/UN/Anadolu)
Komentar (0)
Login to comment on this news