- Home
- Internasional
- Ratusan Karyawan Qantas Airlines Mogok Kerja, Ada Apa?
Ratusan Karyawan Qantas Airlines Mogok Kerja, Ada Apa?

INFORMASI.COM, Jakarta - Ratusan pekerja Qantas Airlines mogok bekerja. Apa penyebabnya?
Dikutip dari SBS, Sabtu (14/12/2024), lebih dari 500 teknisi di seluruh bandara utama Australia, mogok kerja sejak Jumat (13/12/2024) pukul 03.30 dan berencana akan terus mogok hingga hari ini. Hal itu disebabkan oleh negosiasi kenaikan gaji antara karyawan dengan perusahaan yang terhenti.
Maskapai penerbangan dikabarkan menolak untuk memenuhi tuntutan serikat pekerja untuk kenaikan gaji sebesar 25% selama tiga tahun. Aksi mogok kerja ini tak berpengaruh signifikan terhadap penerbangan Qantas. Dikabarkan aksi itu membuat 97% penerbangan Qantas.
Australia Resmi Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Medsos"Kami telah menyiapkan sejumlah kemungkinan dan sumber daya tambahan di lapangan untuk memastikan penumpang bisa berangkat tepat waktu," ujar juru bicara perusahaan Qantas.
Maskapai mengimbau penumpang untuk meluangkan waktu lebih untuk pemeriksaan keamanan menuju pesawat.
Sekadar informasi, perusahaan menawarkan paket kompentitif berupa kenaikan gaji, peningkatan keterampilan, dan pengembangan karier.
Aksi mogok ini terjadi setelah jeda enam minggu saat para pihak memutuskan untuk melanjutkan negosiasi atas perjanjian perusahaan baru.
Konsorsium serikat pekerja yang terdiri atas Serikat Pekerja Australia, Serikat Pekerja Listrik, dan Serikat Pekerja Manufaktur Australia, mengatakan maskapai menolak berunding.
Sekretaris AMWU, Steve Murphy, berkata para pekerja diminta Qantas untuk tidak mengambil tindakan industrial sebagai komitmen untuk merampungkan perundingan.
Prabowo - PM Albanese Siap Tingkatkan Kerja Sama RI-Australia"Selama enam minggu, Qantas telah menunjukkan bahwa mereka tidak dapat memenuhi nilai-nilai ereka. Mereka berbohong. Para pekerja merasa tidak dihargai. Semua tahu bagaimana rasanya," kata dia.
Serikat pekerja merundingkan kesepakatan dengan maskapai tersebut sejak April. Akan tetapi, mereka tidak dapat mencapai kesepakatan tersebut sebelum pengaturan yang berakhir di bulan Juni.
(Penulis: Hanun Rifda Arabella)
Komentar (0)
Login to comment on this news