Jepang dan India Perkuat Kerja Sama Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Geopolitik

Jepang dan India Perkuat Kerja Sama Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Geopolitik
Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba. (Foto: Kantor Perdana Menteri Jepang)

INFORMASI.COM, Jakarta - India dan Jepang semakin mengokohkan hubungan ekonomi dan strategis mereka di tengah dinamika geopolitik global. Mengutip The Straits Times, Senin (8/9/2025), pertemuan bilateral antara Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada akhir Agustus 2025 menandai babak baru kerja sama “next-generation”, yang menggabungkan keunggulan teknologi Jepang dengan potensi talenta besar India.

Shinkansen sebagai Simbol Kemitraan

  • Proyek kereta cepat Mumbai–Ahmedabad menjadi ikon kerja sama India–Jepang.
  • India menjadi negara kedua setelah Taiwan yang menerima ekspor shinkansen.
  • Simbolisnya, Modi dan Ishiba bersama-sama menaiki shinkansen dari Tokyo ke Sendai, dengan kehadiran masinis India yang sedang berlatih di Jepang.

Teknologi dan Talenta: Fondasi Ekonomi Baru

  • Modi menyebut pilar kerja sama ini sebagai perpaduan “teknologi Jepang dan talenta India”.
  • Fokus kerja sama mencakup sektor strategis seperti semikonduktor, baja, mineral kritis, kecerdasan buatan, hingga energi bersih.
  • Sebanyak 170 nota kesepahaman (MoU) ditandatangani, termasuk di sektor pertahanan.

Kerja sama India–Jepang kini bukan sekadar perdagangan, melainkan investasi strategis dalam keamanan ekonomi.

— Analis Takshashila Institution, Vanshika Saraf.

Dorongan Investasi Jumbo

  • Jepang berkomitmen menyalurkan investasi swasta senilai 10 triliun yen ke India dalam 10 tahun, dua kali lipat dari janji pada 2022.
  • India menawarkan tenaga kerja murah, manufaktur berbiaya rendah, serta pangsa pasar besar untuk perusahaan Jepang yang menghadapi pasar domestik menyusut.
  • Disepakati juga pertukaran 500.000 pelajar dan pekerja, termasuk 50.000 tenaga terampil India yang akan bekerja di Jepang.

Ekspansi ke Lautan Hindia dan Afrika

  • India akan menjadi basis utama bagi inisiatif Jepang “Indian Ocean-Africa Economic Zone”.
  • Strategi ini mendorong perusahaan Jepang menggunakan India sebagai pintu masuk ke pasar Afrika yang masih belum tergarap.
  • Inisiatif tersebut pertama kali dipaparkan Ishiba dalam KTT pembangunan Afrika di Yokohama.

Tantangan dan Persaingan Investasi

  • Meski hubungan semakin erat, India tertinggal dibanding Asia Tenggara dalam menarik investasi Jepang.
  • FDI Jepang ke ASEAN pada 2024 mencapai US$28,7 miliar, jauh melampaui India yang hanya US$5,3 miliar.
  • Hambatan besar adalah kebijakan perdagangan India yang menghalangi pasokan komponen industri dari China, sehingga menimbulkan risiko rantai pasok.

India punya peluang besar, tapi juga risiko besar. Jepang akan tetap datang, namun kecepatan ekspansi tergantung pada seberapa ramah kebijakan India terhadap bisnis.

— Peneliti Centre for Social and Economic Progress, Chandler Compton.

Geopolitik sebagai Pendorong Utama

  • AS di bawah Presiden Donald Trump mengenakan tarif 50% pada impor minyak Rusia oleh India, menambah ketidakpastian perdagangan.
  • Jepang kini semakin mendorong diversifikasi rantai pasok global, menjadikan India mitra penting untuk mengurangi ketergantungan pada China.
  • Hubungan ini juga berfungsi sebagai strategi hedging India di tengah tarik-menarik kekuatan antara AS, China, dan Rusia.

Dari kereta cepat hingga energi bersih, kedua negara berusaha membangun fondasi ekonomi generasi berikutnya. Meski India masih menghadapi tantangan kebijakan dan persaingan investasi dengan ASEAN, dorongan geopolitik dan komitmen investasi jumbo Jepang memberi sinyal kuat bahwa hubungan ini akan semakin vital dalam peta ekonomi dunia. (The Straits Times)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.