Parlemen Eropa Desak Para Anggota Uni Eropa Pertimbangkan Pengakuan Palestina

INFORMASI.COM, Jakarta - Parlemen Eropa pada Kamis (11/9/2025), menyetujui resolusi yang menyerukan negara-negara anggota Uni Eropa untuk mempertimbangkan pengakuan Negara Palestina, demi mendukung tercapainya solusi dua negara. Resolusi ini disahkan dengan 305 suara mendukung, 151 menolak, dan 122 abstain, yang menunjukkan hasil dari negosiasi alot antar-kelompok politik.
Inti Resolusi Parlemen Eropa
- •Resolusi menekankan agar seluruh institusi Uni Eropa mengambil langkah diplomatik untuk memastikan komitmen pada solusi dua negara.
- •Anggota Parlemen menuntut gencatan senjata permanen dan segera, serta pembebasan tanpa syarat seluruh sandera Israel yang ditahan di Gaza.
- •Parlemen Eropa menegaskan hak Israel atas keamanan dan pembelaan diri, namun mengingatkan bahwa itu tidak bisa dijadikan pembenaran bagi aksi militer tanpa pandang bulu di Gaza.
Kontroversi dalam Perumusan Resolusi
- •Perdebatan memanas soal istilah “genocidal actions” yang sempat diusulkan untuk menggambarkan serangan Israel di Gaza, namun akhirnya dicoret dari teks akhir.
- •Voting sempat tertunda karena anggota meminta peninjauan ulang terhadap amandemen terkait Gaza.
“ Hasil voting ini merupakan buah dari negosiasi panjang antar-kelompok politik di Parlemen. ”
— Anggota Parlemen Eropa dari Italia, Nicola Zingaretti.
Posisi Negara-Negara Uni Eropa
- •Bulgaria, Siprus, Hungaria, Polandia, Rumania, serta Slovakia (dari bekas Cekoslovakia) sudah mengakui Palestina sejak 1988, yakni jauh sebelum jadi anggota Uni Eropa.
- •Swedia telah mengakui Palestina sejak 2014, sementara Spanyol, Irlandia, dan Slovenia melakukannya pada tahun lalu.
- •Prancis, Belgia, Luksemburg, dan Malta telah mengumumkan rencana untuk mengakui Palestina.
Adapun, Deklarasi Dewan Eropa di Berlin pada tahun 1999 lalu, juga menegaskan kesiapan negara-negara anggota untuk mengakui Palestina “pada waktunya”.
Resolusi terbaru Parlemen Eropa menunjukkan pergeseran ke arah lebih proaktif dalam mendorong pengakuan Palestina di tingkat Eropa. Namun, perpecahan sikap antar-negara anggota membuat jalan menuju konsensus masih panjang. Meski demikian, langkah ini tetap menjadi sinyal penting bahwa solusi dua negara tetap dipandang sebagai jalan keluar utama dari konflik Israel-Palestina. (Euronews)