INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mengumumkan pengusiran seluruh delegasi diplomatik Israel dari Bogota dan membatalkan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan Israel.
Langkah ini diambil setelah dua warga Kolombia yang ikut dalam misi solidaritas Sumud Flotilla ke Palestina ditahan oleh militer Israel di laut internasional.
“ Perjanjian perdagangan bebas dengan Israel segera dibatalkan. Seluruh delegasi diplomatik Israel di Kolombia keluar sekarang juga. ”
— Gustavo Petro, Presiden Kolombia, dalam unggahan di platfom X, 1 Oktober 2025.
Dua Warga Kolombia Ditahan
- •Kedua aktivis Kolombia bergabung dengan Flotilla Global Sumud, armada bantuan kemanusiaan menuju Gaza.
- •Israel disebut mencegat sekitar 13 kapal dengan ratusan relawan asing di Laut Mediterania, perairan internasional, di luar yurisdiksi Israel.
- •Media internasional melaporkan flotilla itu terdiri dari lebih 40 kapal dengan sekitar 500 relawan dari berbagai negara.
- •Luna Barreto dan Manuela Bedoya, warga Kolombia termasuk dalam grup itu.
- •Keduanya diduga ditangkap oleh militer Israel.
“ Dua warga Kolombia telah ditahan di perairan internasional saat melakukan kegiatan solidaritas kemanusiaan untuk Palestina. ”
— Gustavo Petro mengungkapkan.
Langkah Tegas Petro
Selain usir diplomat Israel, Gustavo Petro juga meminta:
- •Kementerian Luar Negeri Kolombia mengajukan semua tuntutan yang diperlukan, bahkan di pengadilan Israel, atas kejahatan Israel menangkapi relawan di perairan internasional.
- •Batalyon Garda Presiden diperintahkan memperketat pengamanan Istana Kepresidenan Nariño karena Petro menduga bakal ada gangguan dari Amerika Serikat.
- •Petro juga menuding AS “menjadikan bantuan militer sebagai alat subordinasi bangsa-bangsa” setelah Washington menarik senjata pinjaman dari Kolombia.
Hukum Laut Internasional
- •Menurut hukum laut internasional, penahanan kapal sipil di laut internasional tidak sah tanpa mandat PBB.
- •Aktivis flotilla menuduh Israel melanggar Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS).
- •Israel membela diri dengan alasan flotilla mencoba 'menembus blokade Gaza.'
Pesan Politik Petro
Dalam unggahannya, Petro mengutip filsuf Hannah Arendt tentang warisan totalitarianisme.
“ Hannah Arendt, filsuf yang menganalisis totalitarianisme, menegaskan pada tahun 1950-an bahwa Nazi masih hidup. Hitler masih hidup dalam politik dunia, Arendt benar. Semoga bangsa-bangsa tidak dibius. ”
—
Dengan pengusiran ini, Kolombia menjadi salah satu negara pertama di Amerika Latin yang secara resmi memutus hubungan dengan Israel akibat operasi militer terhadap relawan kemanusiaan di laut internasional.
(ColombiaReport)