INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Kolombia Gustavo Petro mengusulkan pemindahan sementara markas Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dari Amerika Serikat ke Qatar. Langkah itu dia sampaikan merespons langkah pemerintah Amerika Serikat mencabut visa Petro saat menghadiri Sidang Majelis Umum PBB, pekan lalu.
“ Saya mengusulkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa supaya markas Dewan Keamanan, setidaknya untuk sementara, dipindah ke Qatar. ”
— Gustavo Petro, Presiden Kolombia, melalui akun X, Kamis (2/10).
Qatar Mediator Efektif
- •Petro menilai Qatar dapat menjadi lokasi alternatif agar DK PBB tetap dapat dijangkau negara anggota.
- •Ia menekankan bahwa negara Teluk itu memiliki rekam jejak sebagai mediator dalam konflik bersenjata.
- •Petro menyebut dirinya mengenal Emir Qatar dan memahami pengalaman rakyatnya dalam proses perdamaian.
- •Ia mendorong Qatar segera mengambil peran untuk menjamin akses pangan bagi masyarakat Gaza.
“ Qatar dapat menjadi mediator yang efektif. Saya kenal sang Emir dan rakyatnya, serta paham pengalaman mereka. ”
— Petro mengungkapkan.
Latar Belakang Pencabutan Visa
- •Departemen Luar Negeri AS mencabut visa Petro dengan alasan tindakan provokatif saat di New York.
- •Petro menilai langkah Washington bertentangan dengan prinsip hukum internasional.
- •Kementerian Luar Negeri Kolombia menuding AS melanggar norma diplomatik.
- •Kebijakan itu dianggap membatasi kedaulatan Kolombia dalam forum internasional.
“ Washington tak lagi menghargai hukum internasional. ”
— Petro menegaskan.