China Kecam Langkah AS Blokade Minyak Venezuela

China Kecam Langkah AS Blokade Minyak Venezuela
Ilustasi

INFORMASI.COM, Jakarta - Pemerintah China secara terbuka mengecam langkah Amerika Serikat memberlakukan blokade minyak terhadap Venezuela. Beijing menyebut tindakan itu sebagai penyalahgunaan sanksi sepihak yang dapat mengganggu stabilitas pasar energi dunia dan memicu risiko keamanan.

Kritik keras disampaikan oleh Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, He, menanggapi keputusan AS yang semakin memperketat tekanan terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Pencegatan sewenang-wenang terhadap kapal tanker negara lain tidak hanya mengganggu pasar energi internasional, tetapi juga bisa menimbulkan risiko keamanan lainnya. China dengan tegas menentang penyalahgunaan sanksi sepihak dan 'yurisdiksi lengan panjang.

— He, Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, di Beijing, Jumat (26/12/2025).

China menegaskan bahwa Venezuela, ataupun negara lainnya, memiliki hak untuk melakukan kerja sama ekonomi yang sah.

Venezuela dan negara lain memiliki hak penuh untuk melakukan kerja sama perdagangan dan ekonomi dalam kerangka hukum internasional. Hal itu normal, masuk akal, dan sah, serta harus dihormati.

— He menambahkan.

Blokade Total AS dan Pernyataan Terorisme

Tekanan AS terhadap Venezuela meningkat signifikan pada pertengahan Desember. Administrasi Presiden Donald Trump mengeluarkan kebijakan baru yang secara radikal memperluas cakupan sanksi yang telah berlaku sebelumnya.

Pada 17 Desember, Presiden Donald Trump secara resmi menyatakan pemerintah Venezuela sebagai "organisasi teroris asing".

Kebijakan baru ini diikuti dengan pengumuman blokade total terhadap semua kapal tanker minyak yang dikenai sanksi dan yang menuju atau keluar dari Venezuela.

Trump menegaskan AS tidak akan mengizinkan "rezim yang bermusuhan" untuk mengambil sumber daya yang diklaim sebagai milik AS, dan semua aset harus dikembalikan.

Dalih Operasi Narkotika dan Ancaman Militer

Washington membenarkan peningkatan kehadiran militernya di kawasan Karibia dengan alasan memerangi perdagangan narkoba. Langkah-langkah operasional telah diambil beberapa bulan sebelum pengumuman blokade resmi.

Sejak awal September, Trump telah mengizinkan serangan terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat perdagangan narkoba di perairan lepas pantai Venezuela.

Meski pada November lalu Trump menyatakan kepemimpinan Maduro akan segera berakhir, ia juga menegaskan AS tidak berniat untuk berperang dengan Venezuela.

Respons Venezuela

Pemerintah Venezuela menilai serangkaian tindakan AS tersebut bukan hanya sebagai ancaman ekonomi, tetapi juga sebagai pelanggaran terhadap kesepakatan regional yang mengatur status kawasan Karibia.

Venezuela menyatakan bahwa kebijakan AS merupakan provokasi yang bertujuan mengganggu stabilitas kawasan.

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.