- • Presiden AS Donald Trump menyatakan kemarahan atas dugaan serangan drone ke kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah perundingan perdamaian.
- • Rusia menuding Ukraina melancarkan serangan menggunakan 91 drone jarak jauh, sementara Ukraina membantah keras tuduhan tersebut.
- • Insiden ini terjadi di saat komunikasi intensif antara Washington, Moskow, dan Kyiv mengenai upaya penghentian perang.
INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kemarahannya atas dugaan serangan drone terhadap kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin yang dilakukan Ukraina. Sebelumnya, Putin menelepon Trump untuk menginformasikan adanya dugaan serangan itu yang dilancarkan Ukraina.
Trump: Tidak Bisa Diterima
Dalam pernyataan kepada wartawan pada Senin (29/12), Donald Trump menegaskan ketidaksenangannya terhadap laporan serangan tersebut, meskipun Ukraina telah membantah tudingan Rusia.
“ Saya tak menyukainya. Ini tidak baik. ”
— Donald Trump, Presiden AS, kepada wartawan di Mar-a-Lago, Florida, Senin (29/12)
Trump mengatakan dirinya menerima informasi langsung dari Putin pada Senin pagi.
Menurut Trump, dugaan serangan terhadap kediaman pribadi seorang kepala negara berbeda dengan operasi militer di medan perang.
“ Presiden Putin memberi tahu saya pagi-pagi. Dia mengatakan dirinya diserang. Bersikap ofensif itu satu hal, menyerang rumahnya (Putin) adalah hal lain. Ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan hal seperti itu. Saya sangat marah soal ini. ”
— Trump menerangkan.
Namun demikian, Trump juga membuka kemungkinan bahwa laporan serangan tersebut belum tentu benar.
“ Ada kemungkinan (tidak benar). Kita akan mengetahuinya. ”
— Trump menambahkan.
AS Hentikan Pengiriman Rudal Jarak Jauh
Dalam konteks ketegangan ini, Trump menyinggung keputusannya untuk menghentikan pengiriman rudal jelajah jarak jauh Tomahawk ke Ukraina.
Keputusan tersebut diambil di tengah meningkatnya sensitivitas diplomatik antara Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina, ketika upaya perundingan masih berlangsung.
“ Saya tidak menginginkannya, karena kita sedang berada dalam periode yang sangat sensitif. Ini bukan waktu yang tepat. ”
— Presiden AS berkata.
Trump juga menjelaskan bahwa percakapannya dengan Putin sebagai pembicaraan yang konstruktif. Meski demikian, Trump mengakui bahwa jalan menuju perdamaian masih dihadapkan pada sejumlah persoalan kompleks.
“ Kami melakukan pembicaraan yang sangat baik, sangat produktif. Jika kita bisa menyelesaikannya, Anda akan mendapatkan perdamaian. ”
— Trump mengungkapkan.
Rusia Tuduh Ukraina Gunakan 91 Drone
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuding Ukraina melakukan serangan terhadap kediaman Putin menggunakan 91 drone serang jarak jauh.
Lavrov menyatakan Rusia akan menyesuaikan posisinya dalam pembicaraan perdamaian menyusul insiden tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa Moskow tidak akan menarik diri dari proses perundingan dengan Amerika Serikat, meskipun terjadi peningkatan ketegangan.
Di sisi lain, Zelenskyy membantah tudingan Rusia itu. Ia menyebut tuduhan itu bertujuan "merusak seluruh capaian upaya diplomatik" Ukraina dengan Amerika Serikat dan digunakan untuk membenarkan serangan baru Rusia ke wilayah Ukraina.
Hingga kini, belum ada konfirmasi independen yang menyatakan secara pasti apakah serangan drone terhadap kediaman Presiden Putin benar-benar terjadi, sementara proses diplomasi masih terus berlangsung di tengah eskalasi pernyataan dari semua pihak.