Bayi Korban TPPO Bandung-Singapura Bertambah, Ada 43 Bayi

Bayi Korban TPPO Bandung-Singapura Bertambah, Ada 43 Bayi
Sebanyak 13 tersangka kasus dugaan perdagangan bayi ke Singapura saat digiring di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (17/7/2025). ANTARA/Rubby Jovan

INFORMASI.COM, Jakarta - Kepolisian Daerah Jawa Barat mengungkapkan jumlah bayi yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) Bandung-Singapura bertambah menjadi 43 bayi. Sebagian besar bayi dijual melalui jaringan adopsi internasional dan lokal.

Angka Terbaru

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, menyatakan:

  • Total ada 43 bayi menjadi korban.
  • Sebanyak 17 bayi telah dikirim ke Singapura.
  • Sekitar 8 bayi berhasil diamankan dari upaya pengiriman ke luar negeri.

Untuk yang internasional, dari data yang ada, sudah 17 bayi dikirim ke Singapura dan delapan bayi berhasil kami amankan dari jaringan tersebut.

— Surawan, Dirreskrimum Polda Jabar, di Bandung, Kamis (7/8/2025).

Skema Perdagangan

Menurut Surawan, sindikat TPPO menjalankan dua skema adopsi:

  • Adopsi internasional ke luar negeri, terutama ke Singapura.
  • Adopsi lokal, dengan harga penjualan per bayi berkisar Rp10 juta-Rp15 juta.
  • Dalam jaringan lokal, 13 bayi diketahui berasal dari seorang tersangka bernama Astri, lalu diserahkan kepada pelaku lain, Jek.

Ternyata bayinya ada yang memang jaringan untuk adopsi internasional, ada juga yang adopsi lokal.

— Surawan mengatakan.

Para Pelaku

  • Polisi telah menetapkan 20 orang sebagai tersangka.
  • Sebanyak 6 orang lainnya masih buron.
  • Para buronan itu berperan sebagai "ibu palsu" sekaligus pengasuh bayi
  • Ada 2 buronan terdeteksi di Jawa Barat.
  • Sementara 4 buronan lain berada di Pontianak, Kalimantan Barat.

Peran mereka sebagai pengasuh sekaligus ibu palsu yang mengantar bayi ke luar negeri. 

— Surawan menambahkan.

Kondisi Bayi

  • Bayi-bayi korban TPPO dirawat tanpa tenaga medis.
  • Salah satu bayi yang ditemukan di Pontianak dilaporkan meninggal dunia.

Pengasuhan dilakukan secara mandiri oleh ibu palsu. Bayi yang ditemukan meninggal dunia di Pontianak diduga karena sakit.

— Surawan, Dirreskrimum Polda Jabar, di Bandung, Kamis (7/8/2025).

(ANT)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.