Indonesia Sudah Dikunjungi 8,5 Juta Wisatawan Mancanegara hingga Juli

Indonesia Sudah Dikunjungi 8,5 Juta Wisatawan Mancanegara hingga Juli
Foto: Antara

INFORMASI.COM, Jakarta - Kementerian Pariwisata mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 8,5 juta sejak Januari hingga Juli 2025. Angka ini menunjukkan tren kenaikan 10 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan Wisman

  • Tahun 2024, Indonesia menyambut 13,9 juta wisman, naik 19 persen dari tahun sebelumnya (2023).
  • Hingga Juli 2025, jumlah wisman sudah mencapai 8,5 juta, naik 10 persen dibanding periode sama tahun 2024.
  • Kemenpar menilai pariwisata Indonesia sedang menunjukkan momentum kebangkitan.
  • Sementara itu, pergerakan wisatawan nusantara pada 2024 menembus lebih dari 1 miliar perjalanan.
  • Adapun Januari-Juli 2025, angka perjalanan naik 19,25 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ini adalah peluang besar, namun juga amanah.

— Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Pariwisata, saat menghadiri Wisuda Poltekpar Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Arah Kebijakan Pariwisata

  • Kemenpar menekankan pariwisata masa depan tidak hanya mengejar jumlah kunjungan.
  • Fokus akan diarahkan pada pengalaman berkualitas, pelestarian alam dan budaya, serta manfaat nyata bagi masyarakat.
  • Untuk itu, Menpar menyebutkan bahwa sektor pariwisata membutuhkan kualitas SDM pariwisata yang unggul, adaptif, dan berdaya saing global.
  • Lulusan Politeknik Pariwisata didorong menguasai keterampilan teknis, kepemimpinan, komunikasi lintas budaya, dan integritas.

Adik-adik adalah generasi baru yang akan menjawab kebutuhan ini. Menjadi motor penggerak transformasi dan memastikan pariwisata Indonesia mampu bersaing sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

— Widiyanti Putri berkata kepada para lulusan Poltekpar Makassar.

Kisah Inspiratif Wisudawan

  • Ridho Raditya Putra, wisudawan D3 Perjalanan Wisata Poltekpar Makassar, memberi testimoni keberhasilan.
  • Ridho, seorang tuna rungu, menekankan pentingnya optimisme dan solidaritas dalam menghadapi hambatan komunikasi.
  • Ia juga mendorong penerimaan dan kesempatan setara bagi semua kalangan.

Semoga kita semua bisa diterima dan diberikan kesempatan yang sama dengan dengan orang lain, semoga bahasa bukan hanya sebagai bentuk komunikasi, tapi adalah bukti bahwa bahasa kebaikan itu bisa diterima oleh teman tuli dan teman netra.

— Ridho Raditya Putra, wisudawan Poltekpar Makassar, Sabtu.

(ANT)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.