Pengamat Sebut Karakter Pemilih Pilgub Jabar Cenderung Split-Ticket Voting

INFORMASI.COM, Jakarta - Jawa Barat merupakan salah satu daerah berpenduduk terbanyak di Indonesia. Dengan demikian, kontestasi politik di Jawa Barat merupakan salah satu event yang paling ditunggu.
Pengamat peta politik Jawa Barat, Firman Manan, mengungkapkan pemilih di Jawa Barat cenderung merupakan last minute voters, Menurut Firman, karakter pemilih Jawa Barat biasanya menentukan pilihan saat terakhir.
Hal inilah yang dimanfatkan oleh dua partai politik, yakni PDIP dan PKB, yang baru mengusung pasangan calon mereka di menit-menit terakhir penutupan pendaftaran KPU Jawa Barat.
"PDIP dan PKB mengukur sejauh mana loyalitas para pemilih partai mereka. Ya kan Pilegnya baru saja berakhir, jadi angkanya sudah ada yang bisa diukur. Kalau dalam kajian itu ada yang disebut straight-ticket voting dengan split-ticket voting," kata Firman, Jumat (6/9/2024).
Straight-ticket voting adalah istilah apabila pilihan dalam Pileg itu tidak berbeda dengan pemilihan dalam Pemilu eksekutif atau dalam Pilkada. Sementara itu, split-ticket voting artinya pemilih biasanya memilihnya berbeda antara pilihan dalam Pileg dengan pilihan dalam Pemilu eksekutif atau dalam Pilkada.
"Dipilih partai A misalnya di Pileg, tapi di Pilkada atau Pilgub belum tentu milih kandidat yang berasal dari partai A tersebut. Nah ini juga kan upaya untuk mengukur itu. Tentu partai seperti PKB dan PDIP kan berharap pemilihnya itu nanti straight-ticket voting," tutur dosen Unpad tersebut.
Firman mengatakan karakter pemilih di Jawa Barat secara umum sebenarnya split-ticket voting, sehingga belum tentu pendukung PDIP memilih kandidat yang diusung oleh PDIP.
"Demikian juga dengan PKB ya. Belum tentu orang yang memilih PKB di Pilgub itu kemudian memilih kandidat yang diusung oleh PKB dalam Pilgub. Tentu kita nanti harus lihat itu di hasil akhir ya. Baru kemudian kita bisa menyimpulkan apakah pendukung kedua partai itu karakternya straight-ticket voting atau split-ticket voting," kata Firman.
Komentar (0)
Login to comment on this news