8 Penyakit yang Perlu Diwaspadai saat Banjir

INFORMASI.COM, Jakarta – Ada sejumlah penyakit yang mengintai masyarakat pada musim hujan, terutama saat banjir. Banjir berbahaya bagi kesehatan karena air yang terbawa mungkin terkontaminasi kuman hingga limbah.
Ditambah lagi, udara yang lembab mempermudah kuman berkembang biak dan menyebar.
Lantas apa saja penyakit yang perlu diwaspadai saat banjir? Berikut ini adalah rinciannya dari Universitas Airlangga, Kementerian Kesehatan, National Library of Medicine, US Centers for Disease Control and Prevention, dan NHK, Senin (9/12/2024).
Banjir Bandang Landa Malaysia, 3 Orang Meninggal Dunia dan 94 Ribu Warga Dievakuasi1. Flu
Flu menjadi salah satu penyakit paling umum yang terjadi saat musim hujan. Udara lembab memudahkan penyebaran virus influenza yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Gejala umum penderitanya adalah demam, sakit kepala, batuk, dan hidung berair.
2. Dermatitis
Dermatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat kontak dengan zat tertentu. Kontak dengan air banjir yang mengandung bahan kimia dari limbah rumah tangga dan limbah industri dapat mengakibatkan penyakit ini. Gejala dermatitis kontak di antaranya yaitu bercak kemerahan pada kulit, terasa gatal, sensasi terbakar, dan disertai nyeri.
3. Malaria
Malaria menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai saat banjir. Genangan air ketika banjir dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk, membuat masifnya penyebaran malaria terlebih ketika banjir.
Gejala malaria ditandai dengan demam, tubuh terasa lemas, tubuh menggigil, dan menjadi lebih mudah lelah.
4. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit akibat virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini banyak terjadi ketika musim hujan karena nyamuk yang dapat dengan mudah berkembang biak di genangan air terlebih ketika banjir. Gejala DBD adalah nyeri otot dan tulang, sakit kepala, demam, dan bintik merah pada kulit.
5. Diare
Air banjir biasanya terkontaminasi kotoran hewan dan manusia yang membuatnya mengandung patogen yaitu bakteri, parasit, juga virus. Ini merupakan penyebab terjadinya penyebaran diare. Biasanya diare akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Jika tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan, segera hubungi dokter untuk langkah pengobatan. Waspadai dehidrasi dan syok akibat kekurangan cairan tubuh.
6. Hepatitis A
Sama halnya dengan diare, hepatitis A juga disebabkan oleh patogen yang terbawa air banjir. Hepatitis A adalah peradangan organ hati akibat infeksi virus hepatitis A.
Penyakit ini ditandai dengan mual, muntah, kelelahan, berkurang atau hilangnya nafsu makan, demam, dan sakit perut.
Banjir Parah Melanda Filipina, 40 Orang Meninggal Dunia7. Tetanus
Tetanus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri dan virus dalam lumpur dan tanah yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka yang terbuka. Penyakit tetanus ditandai dengan kekakuan otot rahang, kejang otot leher, punggung, dan perut. Pengidap tetanus juga akan mengalami demam, berkeringat, serta peningkatan denyut nadi.
8. Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus yang masuk ke tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, dan kulit terluka. Genangan air banjir terkontaminasi yang masuk dari setiap sudut rumah dapat memudahkan penularan penyakit ini.
Gejala leptospirosis di antaranya adalah tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, dan mata merah.
Untuk mencegah penyakit ini, bersihkan sudut rumah yang mungkin terkontaminasi kencing tikus. Jangan lupa juga mencuci tangan dan kaki dengan sabun terutama setelah kontak dengan air banjir.
(Penulis: Yasmina Shofa)
Komentar (0)
Login to comment on this news