5 Tradisi Perayaan Natal Unik di Indonesia, Apa Saja ya?

INFORMASI.COM, Jakarta – Indonesia punya banyak tradisi Natal unik dari berbagai daerah, mulai dari prosesi adat yang sarat makna hingga hidangan khas yang cuma disajikan di hari Natal. Lalu, seperti apa tradisi perayaan Natal di berbagai daerah di Indonesia?
Berikut ini adalah lima tradisi perayaan Natal unik di berbagai daerah di Indonesia, dikutip dari Kemenparekraf pada Rabu (25/12/2024).
Ngejot dan Penjor
Yang pertama adalah tradisi ngejot dan penjor dari Bali. Ngejot merupakan tradisi Natal yang dilakukan dengan saling berbagi makanan.
Uniknya, tradisi ini disesuaikan dengan agama masing-masing. Sementara itu, penjor adalah memasang bambu-bambu tinggi yang melengkung sebagai bentuk syukur terhadap anugerah Tuhan.
5 Rekomendasi Destinasi Wisata Jabodetabek untuk Liburan NatalWayang Wahyu
Kedua, wayang wahyu. Tradisi ini berasal dari Yogyakarta. Wayang wahyu merupakan pertunjukan wayang yang menceritakan berbagai kisah dari umat Alkitab.
Tujuannya untuk menjalin keharmonisan antar sesama. Bentuk perayaan ini menjadi tradisi yang menunjukkan akulturasi budaya dan simbol toleransi keberagaman.
Meriam Bambu
Yang ketiga adalah meriam bambu yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Suara menggelegar dari meriam bambu menjadi hal yang paling ditunggu, lho. Tradisi Natal yang sudah dilakukan sejak tahun 1980-an ini dulunya digunakan untuk memberi kabar duka, tapi sekarang juga digunakan untuk mengekspresikan kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus.
Bakar Batu
Tradisi perayaan Natal yang unik keempat adalah bakar batu dari Papua. Tentu saja tradisi ini tidak hanya membakar batu, tetapi juga memasak di atasnya. Tradisi bakar batu bertujuan untuk memperlihatkan bersyukur kepada Tuhan.
Batu-batu diletakkan di dalam sebuah lubang dan dilapisi daun pisang dan ilalang, lalu dilapisi lagi dengan daun pisang. Daging babi kemudian dimasukkan ke dalamnya, lalu dilapisi lagi dengan daun pisang dan batu-batu panas.
8 Hidangan Lezat Khas Natal, yang Mana Favoritmu?Marbinda/Marhobas
Marbinda adalah menyembelih hewan, sementara marhobas yaitu memasak hasil sembelih yang dilakukan oleh para pria. Dua tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Batak Toba di Sumatra Utara.
Tujuan dari tradisi ini adalah mempererat silaturahmi, membangun rasa gotong royong, dan juga merupakan wujud syukur. Hewan yang disembelih biasanya adalah sapi, kerbau, atau babi. Ada yang unik, orang yang dipercaya membagikan daging sembelih biasanya terpilih jadi kepala desa periode selanjutnya, lho!
(Penulis: Yasmina Shofa)
Komentar (0)
Login to comment on this news