Prabowo Minta Whoosh Sampai Banyuwangi

Prabowo Minta Whoosh Sampai Banyuwangi
Presiden Prabowo Subianto hendak menumpang Whoosh, kereta cepat Jakarta-Bandung, di Stasiun Whoosh Padalarang, Bandung Barat, pada Kamis (7/8/2025). Foto: BPMI Setpres

INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan rencana memperluas rute Kereta Cepat Whoosh Jakarta–Bandung hingga menjangkau ujung timur Pulau Jawa, yakni Banyuwangi.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa pembangunan jaringan kereta cepat tidak boleh berhenti hanya di rute Jakarta–Bandung, atau bahkan di Surabaya.

Prabowo menyebut hal ini sebagai bagian dari visi jangka panjang transportasi nasional. Menurutnya, infrastruktur modern seperti Whoosh akan menjadi pilar konektivitas dan daya saing ekonomi nasional.

Gagasan ini muncul usai peresmian wajah baru Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2-25), ketika Kepala Negara menjawab pertanyaan wartawan terkait kelanjutan proyek transportasi tersebut.

Insya-Allah. Saya minta tidak hanya Surabaya, tapi sampai Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu, sekarang Banyuwangi.

— Prabowo Subianto, Presiden RI, usai peresmian Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Manfaat Lebih Besar dari Beban Biaya

Menanggapi perdebatan soal biaya dan beban keuangan proyek Whoosh, Presiden menilai manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan pengeluaran negara yang timbul.

  • Ia memperkirakan beban pembayaran sekitar Rp1,2 triliun per tahun.
  • Namun, manfaat sosial dan lingkungan seperti pengurangan kemacetan, polusi, dan waktu tempuh dinilai jauh melampaui biaya tersebut.
  • Prabowo menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus dihitung dari manfaat jangka panjang, bukan semata dari beban fiskal.

Pokoknya, enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun, tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung.

— Prabowo menegaskan. 

Simbol Kerja Sama RI-China dan Transfer Teknologi

Presiden juga menyebut proyek Whoosh sebagai simbol eratnya hubungan kerja sama antara Indonesia dan China, sekaligus kesempatan bagi Indonesia untuk menguasai teknologi perkeretaapian modern.

  • Kereta Cepat Whoosh dinilai menjadi contoh penerapan praktik terbaik (best practice) dalam infrastruktur transportasi masa depan.
  • Prabowo menegaskan pentingnya transfer teknologi dan kemandirian nasional melalui proyek ini.

Yang penting kita kuasai teknologi. We are at an edge of best practice. Dan ingat, ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok.

— Prabowo menuturkan. 

Tanggung Jawab Negara

Menjawab kritik publik atas utang dan keberlanjutan pembiayaan proyek, Prabowo menyatakan dirinya akan mengambil alih penuh tanggung jawab atas kelangsungan Whoosh.

  • Ia memastikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas finansial memadai untuk mengelola proyek tanpa menekan APBN.
  • Presiden menegaskan, pemerintah akan menjaga agar pembangunan tetap berlanjut tanpa gangguan politik atau fiskal.

Sudahlah, saya sudah katakan, Presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab. Jadi, tidak usah ribut, kita mampu dan kita kuat.

— Prabowo menyampaikan. 

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.