Fitur 'People Nearby' Dihapus di Telegram, Perangi Aktivitas Ilegal

INFORMASI.COM, Jakarta – CEO Telegram, Pavel Durov, mengumumkan langkah signifikan untuk meningkatkan moderasi di platform pesan instan tersebut.
Salah satunya, Telegram telah menghapus beberapa fitur yang diketahui disalahgunakan untuk aktivitas ilegal, termasuk fitur "people nearby" yang sering dimanfaatkan oleh bot dan penipu.
Pengumuman ini datang hanya beberapa jam setelah Durov mengomentari penangkapannya oleh otoritas Prancis bulan lalu, yang ia sebut sebagai "tindakan yang salah arah."
Pendiri Telegram itu ditahan pada Agustus lalu terkait dugaan membiarkan aktivitas kriminal terjadi di aplikasinya. Penahanannya menjadi bagian dari penyelidikan terkait kejahatan, termasuk gambar pelecehan seksual anak, perdagangan narkoba, dan transaksi penipuan yang melibatkan Telegram.
Telegram Jadi Sarang Kejahatan, Ini Alasan CEO-nya“Walaupun 99,999% pengguna Telegram tidak terlibat dalam kejahatan, 0,001% yang menggunakan aplikasi ini untuk aktivitas ilegal mencoreng citra platform dan membahayakan kepentingan hampir satu miliar pengguna kami,” ujar Durov, dikutip dari The Guardian, Selasa (10/9/2024).
Selain itu, Durov juga mengungkapkan bahwa Telegram kini telah memiliki 10 juta pelanggan berbayar, menandai pencapaian penting bagi platform ini.
Dalam unggahan di media sosial X, Durov menegaskan bahwa Telegram berkomitmen untuk mengubah moderasi platformnya dari area yang sering dikritik menjadi sesuatu yang bisa dipuji.
CEO Telegram Akhirnya Buka Suara Terkait Penahanannya di PrancisSalah satu langkah yang diambil adalah menghapus fitur "people nearby," yang digantikan dengan fitur baru, "businesses nearby," yang menampilkan bisnis-bisnis resmi.
Fitur lain yang dihentikan adalah kemampuan mengunggah media di alat blog aplikasi, Telegraph, karena disalahgunakan oleh pengguna anonim. Durov juga menyoroti bahwa meskipun hampir satu miliar pengguna Telegram adalah pengguna yang sah, platform tersebut telah dirugikan oleh segelintir oknum.
Durov pun menepis klaim bahwa Telegram adalah "surga anarki." Ia menegaskan bahwa timnya menurunkan jutaan postingan dan saluran berbahaya setiap hari, sebagai bukti bahwa mereka serius dalam menjaga keamanan platform.
Kasus Pornografi Deepfake di Korsel, Telegram Akhirnya Buka Suara
Komentar (0)
Login to comment on this news