Meta Serius Garap AI, Suntik Dana Rp230 Triliun ke Scale

Ilustrasi, kecerdasan buatan (Foto: Freepik)
INFORMASI.COM, Jakarta — Meta resmi menginvestasikan US$14,3 miliar (sekitar Rp230 triliun) ke perusahaan AI Scale dan merekrut CEO-nya, Alexandr Wang, untuk memimpin tim baru “Superintelligence Labs” pada Jumat (13/6/2025).
Gambaran Besar
- •CEO Meta, Mark Zuckerberg, memfokuskan kembali strategi perusahaan dengan menjadikan AI sebagai prioritas utama setelah sebelumnya bertaruh besar pada metaverse.
- •Dengan investasi ini, Meta ingin memperkuat posisinya dalam pengembangan kecerdasan buatan tingkat lanjut (superintelligence), atau yang kerap disebut artificial general intelligence (AGI).
- •Langkah ini menandai ambisi besar Meta untuk mengejar ketertinggalan dari OpenAI dan Google dalam perlombaan kecerdasan buatan generatif.
Detail Kesepakatan
- •Meta membeli 49 persen saham Scale, namun perusahaan ini tetap independen.
- •Scale kini bernilai lebih dari US$29 miliar.
- •Alexandr Wang bergabung sebagai Chief AI Officer di Meta dan memimpin unit baru Meta Superintelligence Labs (MSL).
- •CEO Scale kini dijabat oleh Jason Droege, eks eksekutif Uber Eats.
“ Kini kami punya visi yang lebih jelas untuk membangun sistem AI yang menyamai bahkan melampaui kecerdasan manusia ”
— Chief AI Scientist Meta, Yann LeCun
Apa itu Scale dan Kenapa Penting?
- •Didirikan oleh Alexandr Wang saat berusia 19 tahun.
- •Awalnya fokus memberi “tenaga manusia” untuk melatih AI, misalnya memberi label pada gambar untuk mobil otonom.
- •Kini, Scale menjadi mitra penyedia data dan pengujian performa untuk hampir semua pemain besar AI, seperti Meta, Microsoft, OpenAI, hingga Anthropic.
- •Mirip Amazon Mechanical Turk, tapi lebih canggih dan spesifik untuk AI.
Implikasi Lebih Luas
- •Masuknya Meta ke ranah superintelligence membuat persaingan teknologi makin panas.
- •Seperti Microsoft dan Amazon yang mengakuisisi talenta dan teknologi AI, Meta memilih jalur kemitraan strategis dan perekrutan intensif.
- •Keterlibatan Alexandr Wang dan ekspansi MSL menunjukkan Meta tak hanya ingin mengejar, tapi juga membentuk ulang standar AI global.
- •MSL diperkuat talenta-talenta top di bidang AI, seperti Jack Rae (otak di balik Gemini & Gopher di DeepMind) dan Trapit Bansal (RL chain-of-thought OpenAI)
Zoom Out
- •Investasi Meta ke Scale dan pembentukan tim superintelligence menunjukkan bahwa para raksasa teknologi dunia kini berlomba mengejar AGI.
- •Persaingan tak lagi soal produk, tapi arah masa depan teknologi global.
- •Setelah kurang berhasil pada metaverse, Meta kini fokus mengejar ketertinggalan di bidang AI, menyusul dominasi OpenAI, Google, dan Microsoft.
- •Meta tidak mengakuisisi penuh startup seperti Scale, melainkan membangun kemitraan strategis sambil menarik langsung para pendiri dan talenta utama.
- •Jika Meta berhasil mengembangkan superintelligence, teknologi ini bisa mengubah cara manusia bekerja, belajar, hingga berinteraksi dengan dunia digital.
(Reuters/Wired/AP)