SpaceX Kucurkan US$2 Miliar ke xAI, Bangun Ekosistem AI Besutan Elon Musk

INFORMASI.COM, Jakarta – SpaceX menginvestasikan US$2 miliar ke startup kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI. Pendanaan ini merupakan bagian dari putaran ekuitas senilai US$5 miliar, sekaligus mempertegas strategi Musk membangun ekosistem teknologi yang saling terintegrasi di bawah kendalinya.
Gambaran Besar
- • Menurut laporan Wall Street Journal yang dikutip Reuters (12/7/2025)), investasi SpaceX memperkuat hubungan antarperusahaan Musk, sekaligus mendorong xAI bersaing lebih agresif dengan OpenAI dan Google.
- • Setelah merger dengan platform X, valuasi gabungan xAI dan X kini tembus US$113 miliar.
- • Chatbot Grok dari xAI telah digunakan untuk layanan pelanggan Starlink, dan berpotensi diintegrasikan ke dalam robot humanoid Tesla, Optimus.
- • Musk menyebut Grok sebagai “AI paling pintar di dunia”, meskipun masih menuai kontroversi soal akurasi dan responsnya.
Kenapa Ini Penting?
- • Transformasi Musk di bidang AI terlihat jelas, dimana ia dulunya mendanai OpenAI untuk “mengawasi” risiko AI. Kini, lewat xAI, ia justru jadi pemain utama dalam perlombaan penguasaan AI generatif.
- • Langkah ini mencerminkan pola “keiretsu” ala Jepang, yakni model ekosistem bisnis saling dukung. SpaceX mendanai xAI, Grok digunakan Starlink, dan segera menyusul ke Optimus.
- • Semua ini menciptakan jaringan teknologi tertutup dan eksklusif yang sulit disaingi kompetitor.
- • Valuasi US$113 miliar untuk gabungan xAI dan X terjadi hanya beberapa hari setelah peluncuran Grok 4, yang diklaim lebih unggul dari produk OpenAI dan Google.
- • Ini menunjukkan bahwa AI kini jadi arena kompetisi bernilai ratusan miliar dolar, bahkan sebelum menghasilkan profit nyata.
Apa Kata Elon Musk?
Saat ditanya di platform X soal kemungkinan Tesla ikut berinvestasi di xAI, Elon Musk tidak membantah atau mengonfirmasi soal investasi SpaceX secara langsung
It would be great, but subject to board and shareholder approval
— Elon Musk (@elonmusk) July 13, 2025
Dengan integrasi lintas lini bisnis dan valuasi tinggi, Musk tampak membangun "kerajaan AI" yang mempercepat inovasi produk, menekan biaya, dan memperluas dominasi dari satelit hingga robotika dan voice assistant. (Reuters/Tech In Asia)