Meta Bangun Pusat Data AI Raksasa, Siap Habiskan Ratusan Miliar Dolar

INFORMASI.COM, Jakarta — CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaannya tengah membangun pusat data kecerdasan buatan (AI) berdaya super besar, yang diproyeksikan mencapai 5 gigawatt (GW). Hal ini ia umumkan melalui postingan di Threads, Senin (14/7/2025).
Apa yang Terjadi?
- • Meta membangun pusat data baru bernama Hyperion di Richland Parish, Louisiana, yang akan mencapai kapasitas hingga 5 GW dalam beberapa tahun mendatang.
- • Proyek ini awalnya dirancang sebagai klaster superkomputer 2 GW, namun diperluas menjadi 5 GW karena kebutuhan komputasi yang meningkat.
- • Zuckerberg menyebut Hyperion memiliki jejak fisik cukup besar untuk menutupi sebagian besar wilayah Manhattan.
- • Pusat data lain bernama Prometheus akan mulai beroperasi pada 2026 di Ohio, dengan kapasitas lebih dari 1 GW.
- • Laporan dari SemiAnalysis menyebut Meta berpotensi menjadi laboratorium AI pertama yang mengoperasikan klaster superkomputer di atas 1 GW.
- • Keduanya menjadi bagian dari rencana jangka panjang Meta untuk membangun "titan clusters" guna memperkuat kapabilitas AI generatif dan superintelligence.

“ Meta Superintelligence Labs akan memiliki tingkat komputasi terdepan di industri dan komputasi per peneliti terbaik sejauh ini. Saya tak sabar untuk bekerja sama dengan para peneliti terbaik untuk memajukan perkembangan ini! ”
— CEO Meta, Mark Zuckerberg
Kenapa Ini Penting?
- • Dua proyek ini mencerminkan ambisi Meta untuk mendominasi AI generatif dan superintelligence.
- • Menurut laporan SemiAnalysis, Meta bisa menjadi laboratorium AI pertama yang mengoperasikan klaster superkomputer bertenaga lebih dari 1 GW.
- • Zuckerberg menyebut salah satu dari klaster tersebut cukup besar untuk menutupi sebagian wilayah Manhattan.
Apa Dampaknya?
- • Pusat data AI seperti Hyperion dan Prometheus akan mengonsumsi energi dalam jumlah besar, cukup untuk menyalakan jutaan rumah.
- • Di Newton County, Georgia, proyek pusat data Meta sebelumnya menyebabkan pasokan air rumah warga sempat habis, menurut The New York Times.
- • Ekspansi pusat data AI oleh perusahaan seperti CoreWeave di Texas bahkan diperkirakan akan menggandakan kebutuhan listrik kota sekitarnya.
- • Para ahli memperkirakan pusat data dapat menyerap hingga 20 persen dari total konsumsi energi AS pada 2030, naik drastis dari 2,5 persen pada 2022.
- • Lonjakan konsumsi energi ini berisiko menekan pasokan listrik dan air di komunitas lokal jika tidak diimbangi dengan produksi energi baru.
Apa Langkah Selanjutnya?
- • Zuckerberg mengatakan Meta siap menggelontorkan ratusan miliar dolar untuk membangun lebih banyak pusat data AI.
- • Dana tersebut disebut berasal dari bisnis inti iklan Meta, yang tahun lalu menghasilkan hampir US$165 miliar.
- • Meta juga telah menaikkan anggaran belanja modal 2025 menjadi US$64–72 miliar untuk memperkuat divisi baru mereka, Superintelligence Labs.
Selain memperkuat fondasi teknologi, perusahaan ini juga berharap ekosistem baru seperti aplikasi Meta AI, alat iklan berbasis video, dan kacamata pintar akan menghasilkan arus kas baru. Namun, laju pembangunan yang agresif ini juga meningkatkan kekhawatiran baru soal daya listrik dan dampak lingkungan di komunitas lokal. (TechCrunch/Reuters)