Meta Tolak Tanda Tangan Kode Etik AI Uni Eropa

Meta Tolak Tanda Tangan Kode Etik AI Uni Eropa
Meta menolak menandatangani code of practice untuk AI yang dirilis Uni Eropa. (Foto: Meta)

INFORMASI.com, Jakarta - Meta menolak menandatangani code of practice untuk AI yang dirilis Uni Eropa, hanya beberapa minggu sebelum aturan wajib terkait model AI umum (general-purpose AI) resmi berlaku di Eropa.

Apa yang Terjadi?

  • Mengutip TechCrunch, Jumat (18/7/2025), Meta menilai isi kode menciptakan “ketidakpastian hukum” dan memuat ketentuan yang dianggap “melewati ruang lingkup AI Act itu sendiri.”
  • Meta menganggap aturan tersebut akan “menghambat pengembangan dan implementasi model AI terdepan di Eropa,” serta menyulitkan perusahaan lokal untuk membangun bisnis berbasis AI.

Kami telah meninjau dengan saksama Kode Praktik Komisi Eropa untuk model AI tujuan umum (GPAI) dan Meta tidak akan menandatanganinya. Kode ini menimbulkan sejumlah ketidakpastian hukum bagi pengembang model, serta langkah-langkah yang jauh melampaui cakupan Undang-Undang AI.

— Chief Global Affairs Officer Meta, Joel Kaplan

Aturan Apa yang Ditolak Meta?

  • Perusahaan AI diwajibkan memberi dokumentasi lengkap dan rutin diperbarui soal alat AI mereka.
  • Dilarang melatih model AI menggunakan konten bajakan.
  • Wajib menghormati permintaan pemilik konten yang tak ingin karyanya digunakan dalam pelatihan model.

Gambaran AI Act Eropa

  • Bersifat risk-based regulation, di mana beberapa penggunaan AI yang dianggap “berisiko tidak dapat diterima” seperti manipulasi kognitif dan social scoring langsung dilarang.
  • Penggunaan berisiko tinggi seperti pengenalan wajah, biometrik, rekrutmen, dan pendidikan harus melalui proses registrasi dan audit kualitas.

Apa Respons Uni Eropa?

  • Meski ditentang banyak perusahaan teknologi besar, termasuk Alphabet, Microsoft, dan startup AI seperti Mistral, Komisi Uni Eropa tetap bergeming.
  • Aturan tetap dijadwalkan berlaku 2 Agustus 2025, dengan masa transisi hingga 2027 untuk model AI yang sudah beredar.

Meta menilai pendekatan Uni Eropa terhadap AI terlalu ketat dan berisiko menghambat inovasi. Tapi Uni Eropa justru percaya bahwa regulasi yang ketat adalah kunci untuk memastikan AI dikembangkan secara etis dan bertanggung jawab. (TechCrunch)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.