LegalOn Kantongi US$50 Juta untuk Perluas Otomatisasi Hukum Berbasis AI

INFORMASI.COM, Jakarta - LegalOn Technologies, startup asal Jepang yang didukung SoftBank, mengamankan pendanaan Seri C sebesar US$50 juta untuk memperkuat pengembangan alat bantu hukum berbasis AI.
Apa yang Terjadi?
- • Mengutip TechCrunch, Kamis (24/7/2025), LegalOn mengklaim sudah digunakan oleh 7.000 organisasi di Jepang, AS, dan Inggris, termasuk 25% dari seluruh perusahaan publik di Jepang.
- • Alat andalan mereka, Review, memanfaatkan AI untuk mengidentifikasi risiko dan memberikan saran penyuntingan kontrak sesuai standar hukum setiap klien.
- • Dengan AI Review, waktu peninjauan kontrak bisa dipangkas hingga 85% sambil meningkatkan akurasi.
- • Pendanaan terbaru dipimpin oleh Goldman Sachs Growth Equity, dengan partisipasi investor lama seperti World Innovation Lab dan pendatang baru seperti Mori Hamada & Matsumoto, Mizuho Bank, dan Shoko Chukin Bank.
- • Selain memperkuat pengembangan produk, dana ini juga dipakai untuk ekspansi agresif di AS dan Inggris, dua pasar yang tumbuh pesat bagi LegalOn.
“ Pendekatan kami memastikan peninjauan kontrak selaras dengan standar hukum yang sesungguhnya, sehingga hasilnya lebih akurat, konsisten, dan praktis bagi tim hukum. Selain itu, kami memiliki lebih dari 50 playbook yang disusun langsung oleh pengacara, integrasi mulus dengan alur kerja yang sudah ada, dan solusi kami dapat langsung digunakan sejak hari pertama. ”
— Global CEO LegalOn, Daniel Lewis.
Kenapa Ini Penting?
- • Penggunaan AI dalam dunia hukum sedang naik daun: dari membantu meninjau kontrak hingga mengelola dokumen dan kolaborasi antar departemen.
- • Dengan alat baru seperti Matter Management, LegalOn memperluas cakupan ke tugas hukum sebelum dan sesudah review kontrak.
- • Kolaborasi teknis dengan OpenAI memberi LegalOn akses awal ke model bahasa terbaru, mendorong mereka ke garis depan pengembangan agen AI legal.
- • Pendekatan LegalOn yang berbasis konten legal dari pengacara membuatnya menonjol dibanding startup AI hukum lain yang mengandalkan model generik.
Gambaran Lebih Luas
- • Revolusi AI menjadi katalis masif bagi industri legaltech. Harvey AI mengantongi US$300 juta dan valuasi US$5 miliar pada Juni 2025. Clio pun meraih pendanaan serupa tahun lalu.
- • Namun, LegalOn menegaskan bahwa AI tidak menggantikan peran pengacara. Justru, AI memberdayakan mereka untuk bekerja lebih cepat dan lebih cermat.
- • Dengan total pendanaan kini menembus US$200 juta, LegalOn siap bersaing dengan pemain besar di pasar global.
LegalOn menjadi salah satu pelopor legaltech yang berhasil memadukan teknologi AI dengan fondasi hukum yang kuat. Pendanaan besar dan dukungan mitra strategis seperti OpenAI memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri, tanpa menggeser peran pengacara sebagai penentu akhir keputusan hukum. (TechCrunch)