Siap Bersaing dengan NVIDIA, Groq Bidik Pendanaan Baru US$600 Juta

Siap Bersaing dengan NVIDIA, Groq Bidik Pendanaan Baru US$600 Juta
Ilustrasi Chip AI buatan Groq. (Foto: Groq)

INFORMASI.COM, Jakarta - Startup chip AI asal AS, Groq, tengah bersiap menggalang pendanaan baru senilai US$600 juta dengan target valuasi mendekati US$6 miliar. Jika berhasil, ini akan menggandakan valuasi Groq hanya dalam waktu setahun, sekaligus menegaskan ambisinya menjadi pesaing utama NVIDIA di pasar chip kecerdasan buatan.

Apa yang Terjadi?

  • Groq sedang dalam pembicaraan untuk putaran pendanaan baru yang dipimpin oleh firma investasi asal Austin, Disruptive.
  • Pada Agustus 2024, Groq terakhir kali mengumpulkan US$640 juta dengan valuasi US$2,8 miliar, dipimpin oleh BlackRock.
  • Pendiri Groq, Jonathan Ross, sebelumnya bekerja di Google mengembangkan chip Tensor Processing Unit (TPU).
  • Groq baru-baru ini menjalin kemitraan strategis dengan Meta dan Bell Canada
  • Startup AI dari AS ini juga mengantongi kontrak besar senilai US$1,5 miliar dengan Arab Saudi untuk membangun pusat inferensi AI terbesar di dunia di Dammam.

Kenapa Ini Penting?

  • Groq memilih jalur berbeda dari NVIDIA dengan memusatkan inovasi pada inferensi AI, bukan pelatihan model.
  • Chip Language Processing Unit (LPU) milik Groq diklaim menawarkan latensi lebih rendah dan efisiensi energi 10x lebih tinggi per token dibanding GPU tradisional.
  • Pasar global inferensi AI diperkirakan mencapai US$253,75 miliar pada 2030, dengan CAGR 17,5 persen.
  • Groq berharap bisa menguasai hingga 50 persen pasar komputasi inferensi tahun ini, ditopang oleh kontrak dengan Arab Saudi dan pengembangan platform GroqCloud™ yang telah digunakan oleh 360.000 developer.

Dengan hanya beberapa baris kode, developer kini bisa mengakses chip AI tercepat di dunia.

— Pernyataan resmi Groq.

Posisi Geopolitik dan Risiko Eksekusi

  • Strategi ekspansi ke Timur Tengah menimbulkan risiko tambahan.
  • Penurunan proyeksi pendapatan 2025 sebesar US$1 miliar, akibat penundaan pengakuan pendapatan proyek Dammam.
  • Groq terlalu bergantung pada kontrak besar dan wilayah yang rawan konflik geopolitik.

Gambaran Besar

  • Valuasi Groq saat ini mengandalkan dua hal, eksekusi proyek Saudi dan adopsi cepat LPU secara global.
  • NVIDIA masih mendominasi pasar chip Ai global.
  • Di tengah cepatnya iterasi GPU, serta munculnya NPU baru, Groq menghadapi tantangan besar mempertahankan keunggulan teknologi yang sangat terspesialisasi.

Groq menjadi simbol dari pertaruhan besar dalam pasar AI yang sedang booming: bertaruh pada arsitektur chip yang ultra-fokus, mengejar valuasi tinggi sebelum profit terbukti, dan bermain di medan geopolitik yang kompleks. (TechCrunch/AInvest)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.