AIR Kantongi US$23 Juta untuk Ekspansi Taksi Terbang eVTOL ke Pasar AS

INFORMASI.COM, Jakarta - Di tengah meningkatnya tensi geopolitik dan permintaan global terhadap solusi mobilitas udara, startup Israel AIR VEV Ltd. mengumumkan pendanaan Seri A sebesar US$23 juta. Mengutip TechCrunch, Rabu (30/7/2025), dana ini digunakan untuk mempercepat ekspansi ke Amerika Serikat (AS) dan skala produksi pesawat listrik lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL).
Apa yang Terjadi?
- • AIR saat ini menawarkan dua model eVTOL. Pertama, AIR ONE , yang merupakan pesawat dua kursi untuk penerbangan pribadi. Kedua, model tanpa awak untuk pengiriman kargo, logistik di zona konflik, dan aplikasi pertahanan.
- • Sejak pengiriman pertama unit kargo pada akhir 2023, AIR telah mengamankan lebih dari 2.500 pre-order AIR ONE dan akan mengirimkan 15 unit kargo tahun ini.
- • Pendanaan terbaru dipimpin oleh Entrée Capital, dengan partisipasi investor awal Dr. Shmuel Harlap, yang juga dikenal sebagai pendukung awal Mobileye.
- • Dana segar US$23 juta akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas produksi di Israel, rekrutmen staf, dan membangun basis operasional dan manufaktur di AS.
Kenapa Ini Penting?
- • AIR mengembangkan eVTOL berawak dan tanpa awak dari kerangka dan sistem inti yang sama, memungkinkan efisiensi produksi dan pembaruan silang.
- • Dorongan regulasi baru dari pemerintah AS untuk industri drone dan eVTOL menciptakan pasar yang luas, baik untuk penggunaan sipil maupun militer.
- • AIR menerapkan prinsip manufaktur industri otomotif guna menekan biaya dan meningkatkan skalabilitas produksi.
- • AIR ONE dirancang sejak awal agar sesuai dengan regulasi LSA di bawah aturan FAA MOSAIC, dan ditargetkan menjadi eVTOL berawak pertama yang disertifikasi untuk pasar pribadi mulai 2026.
“ Kami merancang AIR ONE sejak hari pertama agar selaras dengan kriteria LSA versi MOSAIC, dengan harapan proses sertifikasinya lebih efisien. Kini setelah aturan tersebut difinalisasi, kami berada di jalur untuk menjadi eVTOL berawak pertama yang disertifikasi di bawah LSA dan dapat dijual ke konsumen pribadi. ”
— Co-founder dan CEO AIR VEV Ltd., Rani Plaut
Gambaran Lebih Besar
- • AIR sudah memiliki pusat pengujian di AS dan aktif melakukan penerbangan malam otonom serta misi Beyond Visual Line of Sight (BVLOS).
- • Model tanpa awak AIR menawarkan spesifikasi kompetitif, dengan jarak tempuh hingga 100 km, kecepatan maksimum 220 km/jam, kapasitas angkut 250 kg, dan volume kargo mencapai 2 meter kubik.
- • Pemerintah Israel dan militer Singapura termasuk dalam daftar pelanggan awal. Angkatan Udara Israel membeli unit pertama sejak 2022.
- • AIR juga tengah mengembangkan varian hybrid dengan mesin pembakaran internal untuk pengisian daya onboard.
“ Yang membedakan AIR adalah DNA desain yang sama antara dua varian pesawat kami. Arsitektur terpadu ini memungkinkan peningkatan lintas platform, sehingga kemajuan pada satu model bisa langsung diterapkan ke model lainnya, yang pada akhirnya menyederhanakan pengembangan, produksi, dan skalabilitas. ”
— Rani Plaut.
Tantangan yang Dihadapi
- • AIR harus bersaing dengan nama-nama besar seperti Joby Aviation, Archer Aviation, dan Beta Technologies yang telah menjalin kemitraan strategis dengan maskapai dan militer AS.
- • Hingga kini, AIR belum memproduksi eVTOL di AS, yang merupakan aturan tidak tertulis untuk memenangkan kontrak pemerintah AS.
- • Para kompetitor telah lebih dahulu mengamankan kontrak untuk pengujian militer dan layanan logistik, mempersempit ruang masuk bagi pendatang baru seperti AIR.
- • Meskipun model tanpa awak telah beroperasi dengan sertifikasi eksperimental (EAC), AIR masih harus menuntaskan proses menuju sertifikasi penuh untuk penggunaan komersial berskala besar.
Dengan dana US$23 juta dan fondasi desain yang dirancang untuk efisiensi dan fleksibilitas, AIR bersiap menantang para pemain besar di pasar eVTOL AS. Jika berhasil mewujudkan ambisi manufaktur domestik dan mendapatkan sertifikasi LSA, AIR ONE bisa jadi pelopor taksi terbang pribadi di dunia. (TechCrunch/CTech)