Helion Mulai Bangun Pembangkit Fusi Nuklir, Microsoft Jadi Konsumen Pertama

INFORMASI.COM, Jakarta - Helion Energy, perusahaan rintisan teknologi fusi nuklir asal Washington, mengumumkan telah memulai pembangunan pembangkit listrik fusi pertama di dunia. Pembangkit bernama Orion ini ditargetkan mulai menyuplai listrik ke pusat data Microsoft pada tahun 2028.
Apa yang Terjadi?
- • Mengutip keterangan resmi, Rabu (30/7/2025), Helion mulai mengerjakan pembangunan proyek Orion di Chelan County, Washington.
- • Microsoft menjadi pelanggan pertama melalui perjanjian pembelian listrik (PPA) dari energi fusi yang ditandatangani pada Mei 2023, dengan kapasitas hingga 50 MW.
- • Orion akan tersambung langsung ke jaringan listrik utama yang juga menyuplai pusat data Microsoft.
- • Pembangunan dilakukan setelah Helion memperoleh persetujuan lingkungan melalui proses State Environmental Policy Act (SEPA) dan saat ini sedang menyelesaikan izin akhir dari pemerintah negara bagian Washington.
“ Saya dan rekan-rekan pendiri mendirikan Helion dengan satu tujuan, yakni menghadirkan tenaga fusi yang aman, andal, dan terjangkau dalam skala global. Orion menjadi tonggak penting dalam perjalanan ini, yang memungkinkan menghadirkan setidaknya 50 MW listrik bebas karbon kepada pelanggan pertama fusi, Microsoft. ”
— Founder dan Chief Executive Officer Helion Energy, Dr. David Kirtley.
Kenapa Ini Penting?
- • Proyek Orion berpotensi menjadi fasilitas pertama di dunia yang berhasil mengkomersialisasikan fusi nuklir, yaitu proses menggabungkan inti atom ringan untuk menghasilkan energi, berbeda dengan fisi (pembelahan atom) yang digunakan saat ini.
- • Dengan meningkatnya kebutuhan energi pusat data, kesepakatan dengan Microsoft menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi besar ingin memastikan pasokan energi yang berkelanjutan dan rendah emisi.
- • Jika sukses, fusi nuklir dapat menjadi sumber energi jangka panjang yang bersih dan hampir tidak terbatas, yang akan mengubah lanskap industri energi global.
“ Fusi mewakili garis depan yang menginspirasi dalam pencarian dunia akan energi bersih dan melimpah. ”
— Chief Sustainability Officer Microsoft, Melanie Nakagawa.
Dari Polaris ke Orion
- • Helion telah membangun enam prototipe reaktor fusi.
- • Prototipe keenam, Trenta, menjadi reaktor swasta pertama yang mencapai suhu 100 juta derajat Celsius (°C). Ini merupakan ambang batas yang umumnya dianggap cukup untuk operasi fusi komersial.
- • Kini Helion tengah mengembangkan prototipe ketujuh, Polaris.
- • Polaris diharapkan menjadi mesin pertama yang menghasilkan listrik dari fusi secara langsung sebelum teknologi tersebut diimplementasikan penuh dalam Orion.
- • Sam Altman (CEO OpenAI) merupakan investor utama Helion. OpenAI bahkan dilaporkan tengah menjajaki pembelian energi dalam jumlah besar dari perusahaan ini.
- • Pada Januari 2025, Helion mengumumkan pendanaan Seri F senilai US$425 juta, memperkuat modalnya untuk mengejar target komersialisasi teknologi fusi.
Tantangan di Depan
- • Dibutuhkan miliaran dolar untuk pengembangan teknologi dan infrastruktur.
- • Mengendalikan plasma bersuhu tinggi dan menjaga stabilitas sistem merupakan tantangan teknik yang kompleks.
- • Seperti Orion, proyek-proyek fusi perlu melewati proses perizinan yang panjang dan ketat.
Helion dan Microsoft membuka jalan menuju masa depan energi bersih dengan memulai pembangunan pembangkit fusi pertama di dunia. Proyek Orion menjadi sinyal kuat bahwa fusi nuklir tak lagi sekadar mimpi ilmiah, tapi peluang nyata dalam dekade ini. (Helion Energy)