Microsoft Tembus Valuasi US$4 Triliun, Ditopang Ledakan Bisnis Cloud dan AI

Microsoft Tembus Valuasi US$4 Triliun, Ditopang Ledakan Bisnis Cloud dan AI
Ilustrasi Microsoft AI Assistant. (Foto: Microsoft)

INFORMASI.COM, Jakarta - Microsoft resmi menjadi perusahaan kedua di dunia yang menembus valuasi pasar US$4 triliun. Pencapaian ini utamanya ditopang bisnis cloud Azure dan strategi agresif di sektor kecerdasan buatan (AI).

Apa yang Terjadi?

  • Saham Microsoft naik sekitar 4 persen setelah laporan keuangan terbaru menunjukkan performa yang mengesankan.
  • Nilai kapitalisasi pasar Microsoft melampaui US$4 triliun, menjadikannya perusahaan kedua setelah Nvidia yang menyentuh angka tersebut.
  • Dalam tiga bulan terakhir (April–Juni 2025), Microsoft meraup pendapatan US$76,4 miliar, dengan laba bersih US$27,2 miliar dan laba per saham naik 24 persen dibanding tahun lalu.
  • Untuk pertama kalinya, Microsoft melaporkan pendapatan tahunan layanan cloud Azure yang tembus US$75 miliar, naik 34 persen dari tahun sebelumnya.
  • Pendapatan Microsoft Cloud selama April–Juni mencapai US$46,7 miliar, naik 27 persen dari periode yang sama tahun lalu.
  • Microsoft juga mengumumkan rencana belanja infrastruktur AI sebesar US$30 miliar hanya untuk tiga bulan ke depan, yang bisa mencapai lebih dari US$120 miliar dalam setahun jika konsisten.

Kenapa Ini Penting?

  • Transformasi Bisnis Global: Cloud dan AI kini menjadi tulang punggung transformasi bisnis Microsoft di seluruh sektor industri.
  • Dominasi Teknologi Masa Depan: Azure kini mendukung hampir seluruh lini produk Microsoft, mulai dari Office, Windows, Xbox, hingga proyek AI. Ini memberi Microsoft keunggulan strategis untuk memimpin di era AI generatif.
  • Balapan Infrastruktur AI: Microsoft berani menyaingi proyek Stargate milik OpenAI dengan investasi masifnya sendiri.

Cloud dan AI adalah kekuatan utama dalam transformasi bisnis global.

— CEO Microsoft, Satya Nadella.

Konteks Lebih Luas

  • Sepanjang tahun bisnis terakhir (Juli 2024–Juni 2025), Microsoft mencatat total pendapatan US$281,7 miliar, dengan laba bersih mencapai lebih dari US$100 miliar.
  • Bisnis langganan seperti Microsoft 365 dan platform profesional LinkedIn terus tumbuh pesat, mendorong pendapatan di divisi produktivitas naik 16 persen.
  • Layanan cloud dan server, termasuk Azure, naik hampir 40 persen dan menjadi motor utama pertumbuhan pendapatan perusahaan.
  • Pendapatan dari produk lain seperti Windows, Xbox, dan iklan pencarian juga meningkat, meskipun tidak sebesar bisnis cloud.
  • Microsoft juga membagikan hampir US$10 miliar kepada para pemegang saham melalui dividen dan pembelian kembali saham.

Dengan kombinasi kinerja keuangan yang solid, dominasi di sektor cloud, dan agresivitas dalam membangun infrastruktur AI, Microsoft mengokohkan posisinya sebagai pemain utama di era teknologi masa depan. (Microsoft/The Verge)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.