AI Buatan Ilmuwan AS Temukan Zona Aman di Reaktor Fusi

INFORMASI.COM, Jakarta – Para ilmuwan AS berhasil mengembangkan alat kecerdasan buatan (AI) bernama HEAT-ML yang mampu menemukan “zona aman” tersembunyi di dalam reaktor fusi. Hal ini diumumkan Princeton Plasma Physics Laboratory (PPPL) pada Rabu (13/8/2025).
Apa yang Terjadi?
- •HEAT-ML dikembangkan melalui kemitraan publik-swasta antara Commonwealth Fusion Systems (CFS), PPPL, dan Oak Ridge National Laboratory di AS.
- •Alat berbasis AI ini berhasil menemukan zona aman yang disebut magnetic shadows, yang merupakan area yang terlindung dari panas ekstrem plasma.
- •Magnetic shadows menjadi kunci agar reaktor tetap beroperasi aman dan membawa energi fusi selangkah lebih dekat ke kenyataan.
- •HEAT-ML memanfaatkan deep neural network untuk memangkas waktu pencarian magnetic shadows dari puluhan menit menjadi hanya beberapa milidetik.
Fokus Penelitian
- •HEAT-ML dirancang untuk digunakan pada SPARC, sebuah tokamak, yakni reaktor berbentuk cincin yang menggunakan medan magnet untuk menahan plasma super panas, yang sedang dibangun oleh CFS.
- •SPARC ditargetkan dapat menunjukkan net energy gain pada 2027, yang artinya menghasilkan energi lebih banyak daripada yang digunakan.
- •Fokus awal penelitian ini adalah bagian pembuangan panas di dasar SPARC yang terdiri dari 15 ubin dan menerima beban panas plasma paling tinggi.
- •Dengan membuat shadow masks, yakni peta 3D area yang terlindung, peneliti dapat merancang sistem sehingga panas tidak merusak komponen vital.
Mengapa Ini Penting?
- •Reaksi fusi, yang menjadi sumber energi matahari dan bintang, berpotensi menyediakan listrik hampir tak terbatas di Bumi.
- •Namun, tantangan utamanya adalah mengendalikan panas plasma yang bahkan lebih panas dari inti matahari.
- •Komponen yang berhadapan langsung dengan plasma di dalam tokamak berisiko meleleh atau rusak jika terkena paparan langsung.
“ Hal terburuk yang bisa terjadi adalah operasi reaktor harus dihentikan. Menemukan magnetic shadows membantu memastikan komponen vital tetap aman. ”
— Fisikawan Princeton Plasma Physics Laboratory, Doménica Corona Rivera.
Dari Lambat ke Super Cepat
- •Sebelum HEAT-ML, simulasi menggunakan program HEAT membutuhkan sekitar 30 menit untuk menghasilkan satu peta shadow mask.
- •Proses ini semakin lama jika geometri mesin sangat kompleks.
- •HEAT-ML mengatasi hambatan ini dengan memangkas waktu perhitungan menjadi hanya beberapa milidetik, berkat pelatihan menggunakan sekitar 1.000 simulasi SPARC dari HEAT.
- •Saat ini, HEAT-ML terbatas pada desain pembuangan panas SPARC, tetapi tim peneliti berharap memperluas kemampuannya untuk berbagai bentuk dan ukuran sistem fusi lain.
Dengan waktu komputasi yang jauh lebih singkat, HEAT-ML membuka peluang untuk mempercepat desain reaktor fusi, membuat keputusan operasional lebih cepat, dan meminimalkan risiko kerusakan komponen. Inovasi ini memperpendek jarak menuju terwujudnya energi bersih tanpa batas. (PPPL)