SoftBank Suntik US$2 Miliar ke Intel di Tengah Spekulasi Investasi Pemerintah AS

INFORMASI.COM, Jakarta - Intel kembali menjadi sorotan setelah SoftBank Group Corp. mengumumkan investasi dalam bentuk pembelian saham perusahaan chip raksasa asal Amerika Serikat tersebut. Kesepakatan ini hadir di tengah kabar bahwa pemerintah AS sedang mempertimbangkan untuk membeli 10 persen saham Intel demi memperkuat kemandirian teknologi nasional.
Apa yang Terjadi?
- •Pada Selasa (19/8/2025), Softbank mengumumkan pembelian saham Intel senilai US$2 miliar.
- •SoftBank akan membeli saham Intel dengan harga $23 per lembar, dalam kesepakatan yang masih menunggu penyelesaian persyaratan regulasi.
- •Chairman & CEO SoftBank, Masayoshi Son, menegaskan bahwa investasi ini merupakan bagian dari keyakinan jangka panjang terhadap peran semikonduktor sebagai tulang punggung industri modern.
- •Bagi SoftBank, langkah ini selaras dengan visinya dalam mempercepat revolusi AI, transformasi digital, hingga pengembangan infrastruktur generasi berikutnya.
“ Semikonduktor adalah fondasi setiap industri. Selama lebih dari 50 tahun, Intel telah menjadi pemimpin tepercaya dalam inovasi. ”
— Chairman & CEO SoftBank, Masayoshi Son.
Intel di Persimpangan: Investasi Swasta hingga Spekulasi Gedung Putih
- •CEO Intel, Lip-Bu Tan, menyambut baik suntikan modal dari SoftBank. Ia menekankan bahwa kerja sama ini menegaskan peran Intel sebagai motor penggerak inovasi teknologi di AS.
- •Investasi ini datang hanya beberapa jam setelah laporan Bloomberg menyebutkan Gedung Putih sedang menimbang opsi untuk membeli hingga 10 persen saham Intel.
- •Jika terwujud, langkah itu akan memperkuat keamanan nasional sekaligus mengurangi ketergantungan AS terhadap rantai pasok Asia.
- •Intel sendiri telah menjadi salah satu penerima terbesar dari CHIPS and Science Act, dengan suntikan dana US$7,86 miliar untuk proyek manufaktur di Arizona, New Mexico, Ohio, dan Oregon.
“ Kami sangat senang dapat mempererat hubungan kami dengan SoftBank, sebuah perusahaan yang berada di garis depan dalam banyak bidang teknologi dan inovasi baru dan memiliki komitmen yang sama untuk memajukan teknologi dan kepemimpinan manufaktur AS. ”
— CEO Intel, Lip-Bu Tan.
Dinamika Politik dan Masa Depan Intel
- •Di luar aspek bisnis, perjalanan Intel juga diwarnai dinamika politik.
- •Lip-Bu Tan sempat mendapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump yang menuding adanya konflik kepentingan terkait hubungannya dengan China.
- •Namun setelah pertemuan di Gedung Putih, Trump justru memuji Tan sebagai sosok dengan "kisah sukses luar biasa".
- •Meski begitu, Intel masih dibayangi tantangan besar. Perusahaan sempat bergulat dengan kekecewaan investor akibat lambannya turnaround, yang akhirnya memicu pergantian pucuk kepemimpinan pada akhir 2024.
- •Namun dengan investasi SoftBank dan kemungkinan keterlibatan pemerintah AS, Intel kini memiliki momentum baru untuk mengembalikan posisi dominannya dalam industri chip global.
Investasi US$2 miliar dari SoftBank menandai babak baru bagi Intel yang sedang mencari pijakan di tengah persaingan ketat semikonduktor global. Jika rencana Gedung Putih ikut mengambil saham terwujud, Intel berpotensi menjadi pionir sekaligus simbol kemandirian industri chip Amerika Serikat di era kompetisi teknologi yang kian geopolitik. (Intel/Fox Business)