Ilmuwan Swiss Temukan Molekul Baru Menuju Energi Karbon-Netral

INFORMASI.COM, Jakarta - Para ilmuwan dari University of Basel, Swiss, berhasil menemukan langkah penting menuju produksi bahan bakar ramah lingkungan berbasis cahaya matahari.
Mengutip Science Daily, Selasa (26/8/2025), tim riset tersebut mengembangkan molekul baru yang terinspirasi dari fotosintesis tumbuhan, mampu menyimpan empat muatan listrik sekaligus hanya dengan cahaya redup. Temuan ini dinilai sebagai kemajuan krusial dalam mewujudkan mimpi “fotosintesis buatan” yang dapat menghasilkan bahan bakar karbon-netral.
Apa Itu Fotosintesis Buatan?
- •Fotosintesis alami digunakan tumbuhan untuk mengubah energi matahari dan CO₂ menjadi gula sebagai sumber energi.
- •Ilmuwan ingin meniru proses ini untuk menghasilkan bahan bakar surya seperti hidrogen, metanol, atau bensin sintetis.
- •Jika dibakar, bahan bakar ini hanya akan melepaskan karbon dioksida sebanyak yang digunakan saat pembuatannya, sehingga bersifat karbon-netral.
Molekul dengan Struktur Unik
- •Dipublikasikan di Nature Chemistry, riset Prof. Oliver Wenger dan Mathis Brändlin memperkenalkan molekul lima bagian yang bekerja secara terintegrasi.
- •Bagian kiri molekul melepaskan elektron (muatan positif), bagian kanan menangkap elektron (muatan negatif).
- •Bagian tengah bertugas menyerap cahaya matahari dan memicu transfer elektron.
- •Hasilnya: molekul bisa menyimpan dua muatan positif dan dua negatif secara bersamaan.
“ Penyimpanan muatan ganda ini merupakan prasyarat penting untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi kimia. ”
— Peneliti University of Basel, Professor Oliver Wenger.
Langkah Demi Langkah dengan Cahaya
- •Para peneliti menggunakan dua kilatan cahaya untuk mengisi molekul.
- •Kilatan pertama menghasilkan satu muatan positif dan negatif, yang bergerak ke ujung molekul.
- •Kilatan kedua mengulang proses serupa, menghasilkan total empat muatan.
- •Muatan ini cukup stabil untuk digunakan pada reaksi kimia lanjutan, misalnya pemisahan air menjadi hidrogen dan oksigen.
- •Temuan ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang hanya bisa dilakukan dengan sinar laser sangat kuat.
- •Dengan metode baru, molekul mampu bekerja mendekati intensitas cahaya matahari alami.
Belum Jadi Sistem Utuh, Tapi Langkah Besar
- •Saat ini molekul tersebut belum mampu membentuk sistem fotosintesis buatan yang lengkap.
- •Namun, temuan ini merupakan “puzzle penting” untuk membuka jalan menuju energi berkelanjutan.
- •Wenger berharap riset ini bisa mendorong lahirnya teknologi baru untuk masa depan bebas karbon.
Penemuan molekul penyimpan empat muatan dari University of Basel ini menjadi tonggak baru dalam upaya menciptakan fotosintesis buatan. Meski belum sempurna, penelitian ini membawa harapan besar untuk menghadirkan bahan bakar surya yang ramah lingkungan dan mendukung transisi menuju energi berkelanjutan. (Science Daily)