Nokia Genjot Ekspansi Data Center Berbasis AI di Malaysia

Nokia Genjot Ekspansi Data Center Berbasis AI di Malaysia
Ilustrasi data center. (Sumber: Freepik)

INFORMASI.COM, Jakarta - Nokia semakin agresif memperkuat posisinya di pasar infrastruktur digital Asia-Pasifik melalui langkah strategis di Malaysia. Dengan menggandeng Extreme Broadband (EBB) dan anak usahanya Open DC, Nokia menghadirkan solusi jaringan IP untuk menghubungkan enam pusat data berbasis AI di kawasan penting seperti Cyberjaya, Johor Bahru, dan Penang.

Mengutip AInvest, Selasa (2/9/2025), langkah ini sejalan dengan kebijakan nasional Malaysia di bidang komputasi awan serta menjawab kebutuhan sektor perbankan dan jasa keuangan akan jaringan yang aman dan berperforma tinggi.

Kemitraan Strategis di Malaysia

  • Nokia bekerja sama dengan EBB dan Open DC untuk menghubungkan enam pusat data AI.
  • Fokus pada wilayah Cyberjaya, Johor Bahru, dan Penang sebagai simpul utama infrastruktur digital.
  • Mendukung kebijakan nasional Malaysia untuk mempercepat transformasi cloud computing.

Inovasi Teknologi: Dari Quantum-Safe hingga Automasi

  • Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan jaringan quantum-safe.
  • Penerapan solusi enterprise connectivity untuk memperkuat ketahanan data center.
  • Penggunaan router Nokia 7250 IXR dan platform Event-Driven Automation (EDA) untuk efisiensi energi sekaligus mengurangi biaya operasional.

Penguatan Posisi Lewat Akuisisi dan Kemitraan

  • Akuisisi Infinera memperluas kapabilitas Nokia di bidang optical networking dan membuka akses ke pelanggan hyperscale.
  • Kolaborasi dengan Maxis untuk modernisasi infrastruktur cloud di Malaysia.
  • Reorganisasi perusahaan di bawah CEO Justin Hotard dengan fokus pada automasi, keberlanjutan, dan AI-native infrastructure.

Prospek Pasar dan Potensi Investasi

  • Pasar data center berbasis AI di Asia-Pasifik diproyeksikan tumbuh 22,69 persen CAGR, mencapai US$26,67 miliar pada 2030.
  • Didukung adopsi 5G dan lonjakan kebutuhan infrastruktur AI, dengan potensi nilai ekonomi US$1,4 triliun dari 5G di kawasan ini.
  • Divisi Network Infrastructure Nokia mencatat pendapatan €1,9 miliar pada kuartal II 2025.

Ekspansi Nokia di Malaysia menegaskan ambisinya menjadi pemain utama dalam transformasi digital Asia-Pasifik. Dengan kombinasi inovasi teknologi, dukungan kebijakan nasional, dan strategi bisnis yang adaptif, Nokia bukan hanya memperkuat portofolio data center berbasis AI, tetapi juga menyiapkan pijakan kuat untuk meraih peluang investasi jangka panjang di pasar yang kian kompetitif. (AInvest)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.