Sukses Luncurkan Nusantara Lima, Bukan Pertama Kali untuk SpaceX

INFORMASI.COM, Jakarta - Keberhasilan peluncuran satelit Nusantara Lima (N5) oleh SpaceX pada 11 September 2025 kembali menegaskan posisi perusahaan milik Elon Musk itu sebagai mitra utama Indonesia di sektor antariksa.
Namun, kerja sama ini bukanlah hal baru. Sebab, sejak 2018 berbagai satelit nasional telah mempercayakan perjalanannya ke orbit melalui roket Falcon 9, dengan catatan sukses beruntun.
Jejak Satelit Indonesia di Roket Falcon 9
- •Merah Putih (Telkom-4): Diluncurkan pada 7 Agustus 2018, menjadi satelit pertama Indonesia yang sukses dibawa Falcon 9.
- •Nusantara Satu (PSN-6): Meluncur 22 Februari 2019, satelit high-throughput (HTS) PSN untuk layanan broadband nasional.
- •Nusantara Tiga (SATRIA-1): Sukses mengorbit pada 18 Juni 2023, membawa kapasitas besar untuk pendidikan, kesehatan, dan layanan publik di daerah 3T.
- •Nusantara Lima (N5): Diluncurkan 11 September 2025, hadir sebagai satelit pendamping SATRIA-1 untuk memperkuat akses internet nasional.
Episode Pahit: Kegagalan Nusantara Dua
- •Nusantara Dua (Palapa-N1) diluncurkan 9 April 2020 dengan roket Long March-3B milik China.
- •Satelit ini hancur karena anomali pada tahap ketiga roket, sehingga gagal mencapai orbit.
- •Kerugian finansial ditaksir mencapai ratusan juta dolar, termasuk hilangnya slot orbital strategis.
Insiden ini memperkuat alasan operator Indonesia untuk memilih peluncur yang lebih andal. Sejak saat itu, Falcon 9 dari SpaceX menjadi opsi utama berkat tingkat keberhasilan tinggi dan biaya lebih efisien.
Mengapa SpaceX Jadi Pilihan Utama?
- •Efisiensi Biaya: Falcon 9 dapat digunakan ulang, menekan ongkos peluncuran secara signifikan.
- •Rekam Jejak Sukses: Tingkat keberhasilan Falcon 9 tinggi, berbeda dengan pengalaman pahit di Long March.
- •Paket Strategis: Hubungan diplomasi Indonesia-AS turut memperkuat pilihan terhadap SpaceX.
- •Ekspansi Ekosistem: Selain peluncuran, SpaceX juga hadir lewat layanan Starlink, menambah dinamika kompetisi satelit di Indonesia.
Dampak bagi Ekosistem Telekomunikasi Nasional
- •Kapasitas Internet: Nusantara Satu, SATRIA-1, dan Nusantara Lima memperluas konektivitas broadband hingga ke pelosok.
- •Pelajaran Penting: Kegagalan Nusantara Dua menjadi pengingat risiko tinggi industri satelit dan pentingnya mitra andal.
- •Diversifikasi Mitra: Indonesia kini lebih berhati-hati, tidak hanya mempertimbangkan harga, tetapi juga rekam jejak teknis.
- •Tantangan Regulasi: Kehadiran Starlink mendorong persaingan sekaligus menimbulkan pertanyaan soal kedaulatan data.
Kerja sama Indonesia dan SpaceX dalam peluncuran satelit tidak sekadar soal bisnis peluncuran, tetapi juga menyangkut arah strategis telekomunikasi nasional. Keandalan Falcon 9 membuat perusahaan milik Elon Musk tersebut menjadi mitra pilihan. (Thales Alenia Apace/SpaceX/Spaceflight Now)