Meta Cairkan US$725 Juta Ganti Rugi Privasi untuk 28 Juta Pengguna Facebook di AS

Meta Cairkan US$725 Juta Ganti Rugi Privasi untuk 28 Juta Pengguna Facebook di AS
Logo Meta Platforms, Inc. (Foto: Meta)

INFORMASI.COM, Jakarta - Meta Platforms mulai menyalurkan pembayaran dari penyelesaian gugatan privasi senilai US$725 juta, dengan pencairan dimulai sejak September 2025.

Mengutip Web Pro News, Senin (15/9/2025), sekitar 28 juta pengguna Facebook di Amerika Serikat diperkirakan menerima kompensasi, meski jumlah per orang rata-rata hanya US$30–40 setelah dipotong biaya hukum dan administrasi.

Kronologi Gugatan dan Penyelesaian

  • Gugatan class-action ini bermula dari tuduhan bahwa Meta membagikan data pengguna tanpa izin ke pihak ketiga, termasuk dalam kasus Cambridge Analytica.
  • Skandal tersebut menyeret data hingga 87 juta akun yang dipakai untuk kepentingan politik pada 2016.
  • Penyelesaian US$725 juta diumumkan pada Desember 2022, dan baru mendapat persetujuan pengadilan final pada Oktober 2023.
  • Pengguna dengan akun aktif antara Mei 2007–Desember 2022 bisa mengajukan klaim, dengan tenggat Agustus 2023.

Mekanisme Pencairan Dana

  • Pembayaran dilakukan melalui cek dan transfer elektronik, dibagi berdasarkan lamanya akun aktif dan jumlah klaim sah.
  • Dari total dana US$725 juta, sekitar US$500 juta tersisa untuk dibagikan, setelah dipotong biaya hukum.
  • Proses distribusi dilakukan bertahap selama 10 minggu, sehingga tidak semua penerima akan langsung mendapatkan dana.
  • CBS News melaporkan adanya penipuan email yang meniru notifikasi resmi, sehingga pengguna diminta memverifikasi klaim lewat situs resmi penyelesaian.

Banyak pengguna kecewa dengan jumlah yang relatif kecil. Screenshot cek senilai puluhan dolar ramai beredar di media sosial, memicu diskusi apakah hal ini cukup untuk mencegah pelanggaran di masa depan.

Dampak Regulasi dan Industri

  • Kasus ini menambah daftar panjang denda Meta, termasuk US$5 miliar dari FTC pada 2019 terkait privasi.
  • Skandal Cambridge Analytica turut mempercepat lahirnya regulasi seperti GDPR di Eropa dan CCPA di California.
  • Meta mengklaim sudah meningkatkan fitur privasi, membatasi akses aplikasi pihak ketiga, dan berinvestasi miliaran dolar dalam kepatuhan.
  • Namun, banyak pengamat menilai langkah tersebut lebih bersifat reaktif ketimbang proaktif.

Meski US$725 juta hanyalah sebagian kecil dari pendapatan tahunan Meta yang mencapai US$135 miliar, kasus ini meningkatkan seruan untuk pengawasan lebih ketat terhadap perusahaan teknologi. Gugatan serupa kini mengincar platform lain seperti Google dan TikTok, membuka jalan bagi tren penyelesaian hukum terkait privasi digital. (Web Pro News)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.