Starlink Alami Gangguan Global Langka, Elon Musk Minta Maaf

INFORMASI.COM, Jakarta - Layanan internet satelit Starlink mengalami gangguan besar secara global pada Kamis (24/7/2025), memutus akses internet bagi puluhan ribu pengguna di seluruh dunia. Elon Musk, pendiri SpaceX, menyampaikan permintaan maaf dan menjanjikan pemulihan segera.
Apa yang Terjadi?
- • Sekitar pukul 03.13 sore ET (Kamis malam WIB), Starlink mulai mengalami total outage atau gangguan penuh.
- • Downdetector mencatat lebih dari 60.000 laporan keluhan di seluruh dunia pada Kamis sore.
- • Starlink mengonfirmasi gangguan tersebut di platform X (dulu Twitter), dan mengatakan sedang mengimplementasikan solusi.
- • Elon Musk menjanjikan layanan akan segera pulih dan SpaceX akan mengatasi akar masalahnya agar tidak terulang kembali.
- • Sebagian layanan mulai pulih di wilayah AS dan Eropa pada Kamis malam, tetapi pemulihan penuh diperkirakan memakan waktu.
- • Pukul 8:18 ET (Jumat pagi WIB), Starlink mengumumkan layanan sudah pulih sepenuhnya.
The network issue has been resolved, and Starlink service has been restored. We understand how important connectivity is and apologize for the disruption.
— Starlink (@Starlink) July 25, 2025
“ Mereka sama sekali tidak mengalirkan lalu lintas data saat ini. Tingkat gangguan seperti ini sangat tidak biasa bagi Starlink, karena sudah lama mereka tidak mengalami gangguan seluas ini. ”
— Direktur Analisis Internet Kentik, Doug Madory.
Kenapa Ini Penting?
- • Starlink telah memiliki lebih dari 6 juta pengguna global, banyak di antaranya berada di daerah terpencil yang sangat mengandalkan koneksi satelit.
- • Gangguan ini sangat jarang terjadi, dan menjadi salah satu insiden terluas sejak layanan ini mulai beroperasi secara global.
- • Waktu kejadian gangguan menimbulkan sorotan, karena hanya berselang satu hari setelah peluncuran layanan direct-to-cell “T-Satellite” hasil kolaborasi Starlink dan T-Mobile di AS.
Apa Penyebabnya?
- • Belum ada penjelasan resmi dari SpaceX, namun beberapa ahli menduga kemungkinan kesalahan pembaruan perangkat lunak, mirip dengan insiden CrowdStrike yang melumpuhkan jutaan perangkat Windows pada 2024.
- • Gregory Falco, pakar keamanan siber luar angkasa dari Cornell University, juga membuka kemungkinan serangan siber sebagai penyebabnya.
Gambaran Lebih Luas
- • Sejak 2020, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 8.000 satelit ke orbit rendah Bumi untuk memperluas jangkauan Starlink.
- • Perusahaan kini fokus mengembangkan layanan direct-to-cell, memungkinkan ponsel terkoneksi langsung ke satelit tanpa menara BTS.
- • Gangguan ini menjadi ujian bagi ketahanan jaringan internet satelit di era konektivitas global.
Gangguan global Starlink menyoroti kerentanan infrastruktur internet berbasis satelit, meskipun sangat diandalkan di wilayah terpencil. Dengan jaminan dari Elon Musk bahwa penyebabnya akan diperbaiki permanen, publik kini menanti transparansi dan ketanggapan dari SpaceX agar kejadian serupa tak terulang. (The Economic Times/ANewz)