INFORMASI.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan program penempatan dana pemerintah di perbankan memberikan hasil positif hingga November 2025.
Hal itu dipaparkan Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2025 di Jakarta, Kamis (20/11/2025).
“ Program penempatan Rp200 triliun menunjukkan impresi dampak yang baik. ”
— Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu, dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2025, Jakarta, Kamis.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah...
- •Menggelontorkan dana Rp200 triliun yang ditempatkan di bank-bank Himbara.
- •Bank Himbara kemudian menyalurkan kredit dari dana itu dan telah mencapai Rp188 triliun per 31 Oktober 2025.
- •Pada 10 November 2025, pemerintah kembali menambah Rp76 triliun untuk Himbara dan Bank Jakarta.
- •Rinciannya: Rp25 triliun masing-masing untuk BRI, Mandiri, BNI; dan Rp1 triliun untuk Bank Jakarta.
Baca Juga
Pemerintah Suntik Rp200 Triliun ke Bank Himbara
Ekonomi
Sinyal Penguatan Likuiditas
Pemerintah menilai tambahan dana perbankan berperan menstabilkan likuiditas domestik.
- •Base money tumbuh 13,2% dan sedikit turun menjadi 7,8% pada Oktober 2025.
- •DPK tumbuh stabil di 11,5% per Oktober 2025.
- •Pertumbuhan kredit tetap solid di 7,4%.
“ Itu tandanya, base money-nya tumbuh 13,2 persen, dan di Oktober (2025) turun dikit di 7,8 persen. Jadi kita pikir perlu didorong lagi, jadi kita masukan Rp76 triliun yaitu Rp25 triliun masing-masing bank BUMN dan Rp1 triliun bank DKI. ”
— Purbaya menerangkan.
Penurunan Suku Bunga Mulai Terlihat
Otoritas fiskal menyebut penempatan dana juga menekan biaya dana perbankan, yang diharapkan berlanjut ke kredit masyarakat.
- •Suku bunga deposito tenor 6 bulan turun dari 6% menjadi 5,2% pada September 2025.
- •Suku bunga kredit tertimbang berada di 9% pada Oktober 2025, turun dari 9,12% pada Juli 2025.
“ Ini memberikan indikasi bahwa intervensi pemerintah mendorong penurunan cost of funds untuk mendukung aktivitas investasi dan konsumsi. ”
— Menkeu menerangkan.
Dampak Penuh Terlihat Akhir Tahun
Efek injeksi dana diperkirakan muncul secara optimal setelah beberapa bulan.
- •Dampak likuiditas akan terasa penuh pada Desember 2025–Januari 2026.
- •DPK sudah tumbuh dua digit.
- •Kredit investasi mulai menunjukkan perbaikan.
“ Dampak penuh dari tambahnya likuiditas perlu sampai 2-3 bulan semenjak uang itu diinjeksikan. Jadi, baru kita lihat dampak penuhnya di Desember (2025) dan Januari (2026). Yang jelas sekarang DPK-nya tumbuh double digit, dan itu sudah membaik, apalagi kredit investasi. ”
— Purbaya menjelaskan.
(ANT)
Baca Juga
Purbaya: Ekonomi Membaik, Kepercayaan Masyarakat Mulai Pulih
Ekonomi