- Home
- Internasional
- Israel Instruksikan Militer Buat Zona Bebas Senjata di Suriah
Israel Instruksikan Militer Buat Zona Bebas Senjata di Suriah

INFORMASI.COM, Jakarta - Israel menginstruksikan militer untuk menciptakan zona bebas senjata di Suriah selatan. Ini terjadi setelah pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
"Bersama Perdana Menteri, saya telah menginstruksikan militer Israel untuk membangun zona pertahanan steril yang bebas dari senjata dan ancaman teroris di Suriah selatan," kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, ketika berkunjung ke pangkalan laut di Haifa, Israel, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (11/12/2024).
Pembentukan zona tersebut bertujuan untuk mencegah terbentuknya terorisme di Suriah. "Kami tidak akan membiarkan ini. Kami tidak akan membiarkan ancaman terhadap Israel," kata Katz.
Serang Daerah Penyangga, Israel Disebut Sabotase Peluang Suriah untuk Stabilkan KeamananSekadar informasi, juru bicara militer mengatakan pasukan Israel tetap berada di daerah penyangga di Suriah yang dibuat setelah perang Arab-Israel pada 1973 dan beberapa titik tambahan di luar daerah pemisahan. Militer membantah pasukannya menembus Suriah secara signifikan setelah sumber menyebut serangan meluas hingga jarak 25 km dari Damaskus, Suriah.
"(Militer Israel) tidak maju menuju Damaskus. Ini bukan sesuatu yang kami lakukan atau kejar dengan cara apa pun," kata juru bicara Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani.
"Kami tidak terlibat dalam apa yang terjadi di Suriah secara internal, kami bukan pihak konflik ini, dan kami tidak memiliki kepentingan lain selain melindungi perbatasan kami dan keamanan warga negara kami,” tambah dia.
Duga Simpan Senjata Berbahaya, Israel Serang SuriahJet-jet tempur menyerang serangkaian tempat bertujuan untuk memastikan peralatan militer Suriah, yang termasuk pesawat tempur, rudal, yang juga jatuh ke tangan oposisi. Kapal-kapal rudal Israel pun telah menghancurkan armada militer Suriah dalam sebuah operasi pada Senin malam.
Media Israel melaporkan, angkatan udara telah melakukan sebanyak 250 serangan militer menolak untuk menginformasi jumlahnya tetapi menginformasi bahwa mereka berusaha menghentikan senjata militer Suriah disita serta digunakan oleh musuh potensial.
“Kami bertindak mencegah senjata strategis yang mematikan jatuh ke tangan musuh. Kami melakukan ini selama bertahun-tahun dengan berbagai cara dan dalam situasi yang berbeda, dan kami melakukan hal tersebut sekarang,” kata Shoshani.
(Penulis: Hanun Rifda Arabella)
Komentar (0)
Login to comment on this news